TEMPO.CO, Makassar - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon berharap kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud beserta rombongan mulai Rabu, 1 Maret 2017, bisa dimanfaatkan Indonesia, bukan hanya sekadar seremonial.
"Saya kira kedatangan Raja Salman harus kita anggap sebagai suatu kedatangan yang strategis dari seorang raja, pemimpin dari Arab," ucap Fadli setelah melantik Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesian Sulawesi Selatan di Hotel Calrion, Makassar, Selasa sore, 28 Februari 2017.
Baca: Bertemu Raja Arab, Pemerintah Minta Perlindungan Hukum TKI
Apalagi, ujar dia, jika ingin Arab Saudi berinvestasi di Indonesia. "Jadi pemerintah harus menangkap peluang ini. Jangan sampai tak dimanfaatkan. Ini yang kita harapkan. Yang saya dengar, mereka punya keinginan berinvestasi di bidang pembuatan kilang minyak, refinery, low coast housing, perumahan yang hemat biayanya, dan pariwisata," ujarnya.
Saksikan: Raja Salman; Penguasa Tajir dari Gurun Tandus
Selain itu, Fadli menuturkan seharusnya pemerintah juga bisa mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan jumlah kuota haji bagi Indonesia. "Banyak sebetulnya kepentingan kita, terutama masalah kuota haji dan umrah," ucapnya.
Baca: Raja Salman Tak Jadi Disertai 25 Pangeran Arab
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu berharap momentum kunjungan Raja Salman ini bisa lebih dioptimalkan pemerintah, sehingga kerja sama di bidang ekonomi bisa lebih detail. Pasalnya, kunjungan Raja Salman merupakan hal yang sangat strategis bagi negeri ini. Juga bisa meningkatkan hubungan diplomatik antarnegara, baik secara politik, ekonomi, agama, maupun budaya.
"Kita tahu kan, sejak tahun lalu, Arab Saudi itu giat melakukan diversifikasi ekonomi. Itu untuk mengurangi ketergantungannya terhadap sektor migas."
DIDIT HARIYADI
Simak pula: Pelapor Penghina Baju Adat Jokowi Bertambah
Video Terkait: