TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendorong para rektor di perguruan tinggi berbasis agama untuk vokal menyampaikan ajaran-ajaran agama yang moderat kepada masyarakat. Kementerian Agama memiliki puluhan perguruan tinggi berbasis agama yang bisa menjadi pionir untuk menangkal paham-paham agama yang ekstrem.
Berita lain: Menteri Lukman: Hakikat Agama Adalah Memberi ke Orang Lain
“Kepada seluruh rektor, saya enggak jemu-jemu mengajak. Mereka harus lebih banyak bersuara mengedepankan moderasi agama,” kata Lukman di Jakarta, Ahad, 26 Februari 2017.
Lukman menuturkan maksud dari moderasi agama adalah pemahaman agama yang bukan ekstrem. Menurut dia, hanya paham moderat yang bisa menjaga kerukunan beragama di Indonesia. Bahkan ia menilai perlu untuk membangun jaringan dengan Islam yang moderat.
Menurut Lukman, saat ini muncul ruang-ruang publik yang diisi oleh paham-paham yang berlawanan dengan moderat. Bahkan bermunculan berita yang bermuatan hoax. “Maka di sinilah keberadaan perguruan tinggi agama kami untuk merespons,” kata dia.
Lukman pun mengajak masyarakat untuk tidak ikut-ikutan mem-posting berita-berita yang tidak valid. Menyikapi kemunculan berita hoax, ia meminta perguruan tinggi agama dan para penyuluh juga menjadi benteng untuk memerangi fenomena tersebut.
“Harus jadi bagian yang ikut mengawal dan memandu komunikasi sosial melalui media sosial agar tidak kebablasan.”
DANANG FIRMANTO