TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melampiaskan kemarahannya di jejaring sosial Instagram miliknya @ridwankamil. Kemarahannya dipicu oleh foto bangku dan meja umum di atas trotoar granit di Jalan Dago yang dipenuhi sampah bekas makanan dan minuman.
Foto tersebut diposting ulang atau repost dari screenshot akun pengamat politik sekaligus Komisaris Utama PT Adhi Karya, Fadjroel Rachman, lewat akun Instagram pribadinya, @fadjroelrachman.
"Buat anda2 #KelasMenengahNgehe yang menikmati trotoar dago yang baru tapi nyampah seperti ini. Ini pesan kami: Salam jari tengah," tulis Ridwan Kamil.
Baca juga:
Bupati Cellica Doakan Agus SBY di Instagram, Netizen Protes
Fraksi Golkar Tegaskan Menolak Hak Angket Ahok
Saat ditemui langsung, Selasa, 14 Februari 2017, Ridwan Kamil mengatakan kalimat jari tengah yang diposting di akun Instagram miliknya merupakan bentuk kemarahan yang terpendam.
"Jari tengah itu simbol kemarahan dalam diam, itu saja," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengaku sudah malas marah kepada orang-orang yang kerap membuang sampah sembarangan lantaran sudah terlalu sering memberi tahu dan mengeluarkan imbauan untuk menjaga kebersihan Kota Bandung.
Dia menambahkan, melampiaskan kemarahan dengan cara memberikan jari tengah adalah hal biasa di Amerika Serikat. Dia memang pernah menimba ilmu di negara Abang Sam tersebut beberapa tahun lalu.
"Saya tinggal di Amerika lima tahun, artinya tidak seperti yang orang terjemahkan. Menurut orang Amerika itu adalah simbol angry in silent, orang sudah malas marah tidak bisa berucap simbolnya itu. Bukan berarti FU," tuturnya.
Baca juga:
Dituding Antasari, SBY: I Have To Say Politik Ini Kasar
Mendagri Tjahjo Kumolo: Pengaktifan Ahok Sudah Sesuai Aturan
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini kembali 'curhat'. Menurut dia, infrastruktur yang sudah dibangun adalah demi kepentingan masyarakat dan sudah sepatutnya dijaga.
"Jadi kota ini sudah dibangun susah-susah, sudah dibangun dengan uang rakyat, sudah ditransformasi sedemikian rupa, tiba-tiba masyarakat yang menikmati mengotori, menghina dengan cara buang sampah sembarangan," tuturnya.
Ridwan Kamil menyebut sampah-sampah tersebut dibuang oleh orang-orang yang 'sok gaul' tapi memiliki mental pemalas. Dia berujar, padahal tempat sampah di minimarket di tempat dalam foto itu, jaraknya cuma lima meter. "Tapi kemalasan orang-orang sok gaul ini yang menyebabkan Bandung susah untuk bersih kalau cara-caranya seperti itu. Jadi hormati transformasi pembangunan minimal dengan tidak merusak dan mengotorinya," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA