Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa UII Tewas, Keluarga Merasa Ada Kejanggalan  

image-gnews
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Angkatan 2015 Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Syait Asyam (20 tahun) yang meninggal dunia usai mengikuti Pendidikan Dasar The Great Camping (TGC) Mapala Unisi UII pada 21 Januari 2017 siang lalu. Foto diambil di rumah duka di Jetis, Sleman, 23 Januari 2017. TEMPO/Pito Agustin
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Angkatan 2015 Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Syait Asyam (20 tahun) yang meninggal dunia usai mengikuti Pendidikan Dasar The Great Camping (TGC) Mapala Unisi UII pada 21 Januari 2017 siang lalu. Foto diambil di rumah duka di Jetis, Sleman, 23 Januari 2017. TEMPO/Pito Agustin
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kedua paman Syaits Asyam, mahasiswa Teknik Industri Angkatan 2015 Universitas Islam Indonesia (UII), Lilik Margono dan Seno Aji menengarai ada kejanggalan dalam kasus yang menimpa keponakannya. Syaits meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta usai mengikuti pelatihan dasar The Great Camping (TGC) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unisi UII pada 21 Januari 2017.

“Sampai saat ini tidak ada penjelasan dari pihak panitia atau Mapala soal kronologinya kepada keluarga,” kata Lilik (52 tahun) saat ditemui di rumah duka di Jetis, Catur Harjo, Sleman, Senin, 23 Januari 2017.

Baca juga: Mahasiswa UII Tewas, "Pak Menteri" Itu Berpulang

Meskipun pada saat jenazah Syaits dikebumikan pada 22 Januari 2017 di makam keluarga Demang Ranggawarsita, Rektor UII Harsoyo hadir dan mengucapkan bela sungkawa. Pengurus Mapala UII pun datang.

“Tapi dari pengurus Mapala terkesan mengelak. Alasannya diksar itu ada panitianya sendiri,” kata Lilik.

Penjelasan yang dibutuhkan Lilik dan Seno antara lain kronologi kejadian hingga Syaits diketahui mengalami sesak nafas. Mengingat tubuh Syaits ditemukan sejumlah luka seperti di kedua punggung tangannya. Juga pengakuan Syaits sebelum meninggal kepada ibunya, Sri Handayani, bahwa dia sempat disabet punggungnya dengan rotan sepuluh kali, mengangkat air dengan lehernya, dan kakiknya diinjak.

Kemudian tak ada penjelasan tentang bagaimana Syaits dibawa ke Bethesda dari lokasi. Mengingat kondisi Syaits sudah kepayahan dan diketahui sesak nafas setiba di Bethesda.

“Kalau kondisinya seperti itu, kenapa tidak dibawa pakai ambulans? Kenapa pakai kendaraan biasa yang tentu tidak sedia oksigen,” kata Lilik.

Syaits tiba di Bethesda pada pukul 05.30 WIB. Namun keluarga baru mendapat kabar pukul 10.30 WIB. Orang yang memberikan kabar pun bukan panitia diksar, melainkan teman kuliah Syaits. Padahal sebelum Syaits mengikuti diksar, panitia memberikan blanko yang harus ditandatangani keluarga yang intinya mengizinkan Syaits mengikuti diksar. Hal serupa juga diterapkan pada peserta lainnya.

“Di situ kan ada nomor telepon orang tuanya. Kenapa tidak langsung segera menghubungi? Mengapa bukan panitia yang melakukan?” kata Lilik, jengkel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengingat kondisi itu pula, ayah Syaits, Abdullah Arby meminta jenasah anaknya diotopsi di RS Sardjito Yogyakarta. Salah satu hasil yang diketahui Sri Handayani adalah ada luka memar pada paru sebelah kanan. “Mungkin itu yang menyebabkan Syaits sesak nafas,” ujar Sri.

Menanggapi hal tersebut, Rektor UII Harsoyo menegaskan, pihaknya telah membentuk tim investigasi yang melibatkan unsure hukum, medis forensik, pskikologi, dan pimpinan UII. Tim telah bekerja sejak 21 Januari 2017 hingga sepekan kemudian.

“Kami tengah meminta klarifikasi dari panitia dan pengurus Mapala. Dan prosesnya belum selesai,” kata Harsoyo saat memberikan keterangan pers di Gedung Rektorat Kampus UII Terpadu Jalan Kaliurang Km 14,5.

Dia menjanjikan akan menyampaikan hasil investigasinya secara obyektif kepada publik. Meskipun proses kegiatan TGC tersebut dinilai telah memenuhi standar proses perizinan, Harsoyo memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan diksar maupun semua kegiatan outdoor lainnya hingga investigasi selesai.

Kegiatan diksar yang berlangsung sejak 13-20 Januari 2017 itu melibatkan 37 peserta. Dua orang di antaranya meninggal dunia. Selain Syaits, juga mahasiswa Teknik Elektro Angkatan 2015 Muhammad Fadli yang meninggal saat perjalanan ke RSUD Karanganyar pada 20 Januari 2017. Sedangkan 35 peserta lainnya telah menjalani pengecekan medis atas permintaan dari pengurus Mapala.

“Satu orang rawat inap karena sakit bronchitis,” kata Wakil Rektor III Abdul Jamil.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Simak: Empat Jam Diperiksa, Rizieq Syihab Ditanya 23 Pertanyaan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

4 jam lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

7 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

2 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

3 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

4 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

5 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

5 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

6 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

7 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.