TEMPO.CO, Jakarta - Cuitan Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun Twitter resminya, @SBYudhoyono menuliskan: "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? SBY", terus bergulir menjadi pembicaraan netizen.
Baca juga:
SBY: Ya Allah Negara Kok Jadi Begini, Juru Fitnah Berkuasa
SBY Prihatin Juru Fitnah Berkuasa, Politisi Demokrat: Wajar
Ungkapan kegundahan Ketua Umum Partai Demokrat yang menyebar sejak Jumat, 20 Januari 2016, itu menuai berbagai tanggapan dari berbagai kalangan. Menaggapi hal itu, politisi Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan cuitan SBY itu sebagai hal yang wajar melihat berkembangnya berita-berita palsu atau hoax.
"Itu wajar bilamana seorang SBY prihatin atas hal tersebut. Pak SBY mantan Presiden pernah memimpin negara, sehingga hal wajar bilamana Pak SBY perduli dan tidak mau bangsa terpecah hanya karena berita hoax," kata Benny, di Jakarta, Jumat, 20 Januari 2017.
Di tengah sorotan tersebut, hari ini, Sabtu 21 Januari 2017, SBY dan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono yang juga Calon Gubernur DKI akan hadir di kegiatan Natal Nusantara Partai Demokrat 2016 di JHCC, Jakarta.
"Pak SBY selaku Ketua Umum akan memberikan sambutan pada kegiatan Natal Nusantara. Dan Pak Cagub Agus juga rencananya hadir," ujar Benny K Harman selaku ketua panitia Natal Nusantara.
Benny menyebutkan, Natal Nusantara ini akan dihadiri 2.500 orang, dan juga pimpinan partai politik. Sebelum kegiatan tersebut, sebelumnya telah dilakukan bakti sosial di beberapa wilayah Kota Jakarta.
Ada beberapa pesan Natal Nusantara yang diselenggarakan DPP Partai Demokrat, di antaranya mengingatkan kepada seluruh masyarakat, terutama umat Kristiani pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan antar suku, agama, golongan.
"Partai Demokrat sebagai partai Nasionalis dan Religius mempunyai komitmen menjaga keutuhan bangsa. Apalagi melihat kondisi bangsa ini rentan dengan isu-isu negatif seperti diadu domba. Karena itu Partai Demokrat sangat perduli terhadap permasalahan bangsa," kata Benny.
Menurutnya, bilamana hal tersebut tidak diantisipasi dan dicegah dikhawatirkan potensi benturan konflik antarkelompok suku, agama bisa terjadi. Karena itu pula pentingnya menjaga pluralisme dalam kehidupan berbangsa.
"Pluralisme harus menjadi pedoman hidup demi menjaga persatuan dan kesatuan antarsuku bangsa dan agama. Tentunya plularisme ini harus dijaga keberadaannya di Indonesia," paparnya.
Partai Demokrat, kata dia, akan terus konsen dalam memberikan solusi dalam kehidupan bersangsa. Sehingga Natal bersama menjadi momentum keindahan bersama untuk semua umat.
Bangsa Indonesia sangat rentan dengan perpecahan, oleh karena itu Partai Demokrat mengajak kepada seluruh golongan untuk menjaga persatuan. "Kembali semuanya ke Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan tidak perlu diperdebatkan," kata Benny.
S. DIAN ANDRYANTO I ANTARA
Simak:
Kasus Besar Itu Ternyata Dugaan Suap Emirsyah Satar
Kasus Dana Bansos DKI, Sylviana Sebut Nama Jokowi