Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buni Yani Curhat Kasus Penistaan Agama ke Putri Sukarno  

image-gnews
Ekspresi Buni Yani pengunggah video dugaan kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama saat tiba di gedung Reskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 18 November 2016. Buni Yani diperiksa terkait dengan laporannya terhadap Komunitas Advokat Pendukung Ahok-Djarot (Kotak Adja) dengan dugaan pencemaran nama baik. TEMPO/Subekti.
Ekspresi Buni Yani pengunggah video dugaan kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama saat tiba di gedung Reskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 18 November 2016. Buni Yani diperiksa terkait dengan laporannya terhadap Komunitas Advokat Pendukung Ahok-Djarot (Kotak Adja) dengan dugaan pencemaran nama baik. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buni Yani, pria yang terseret perkara penistaan agama oleh calon Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, curhat di depan putri mantan Presiden Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri. Ia mencurahkan isi hatinya perihal yang dia alami setelah diperiksa kepolisian soal perkara tersebut. Menurut Buni, dia dikriminalisasikan.

"Ada upaya mengkriminalisasi saya. Din Syamsudin jelas bilang Ahok yang salah. Kok saya yang dikriminalisasikan," ujar Buni saat memberikan testimoni di depan Rachmawati dalam acara konsolidasi nasional di Universitas Bung Karno, Minggu, 20 November 2016.

Buni adalah pria yang mengunggah transkrip pidato Ahok di Kepulauan Seribu akhir September lalu yang menyinggung surat Al Maidah. Dalam transkripnya, Buni menuliskan bahwa Ahok berkata kepada warga Kepulauan Seribu agar jangan mau dibohongi surat Al Maidah. Surat itu kerap ditafsirkan sebagai ajakan jangan memilih pemimpin non-muslim. Padahal Ahok berkata kepada warga agar jangan mau dibohongi pakai surat Al-Maidah.

Transkrip versi Buni diyakini banyak pihak sebagai ucapan Ahok yang asli sehingga memicu rangkaian peristiwa, dari mulai demo besar mendesak Ahok ditahan hingga penetapan Ahok sebagai tersangka. Meski transkripnya terbukti salah, Buni mengklaim hal itu tidak disengaja dan tidak ada niat menjatuhkan Ahok.

Buni telah diperiksa Kepolisian terkait dengan keterangannya terhadap ucapan Ahok di Kepulauan Seribu tersebut. Dalam pembelaannya, Buni bersikukuh tidak bersalah dan tidak memiliki niatan untuk memelintir ucapan Ahok.

Buni, dalam acara Rachmawati hari ini, kembali menegaskan tak ada niat buruk itu. Karena itu, ia meminta masyarakat memahami. Ia mengaku sudah cukup menderita atas anggapan sengaja memelintir pernyataan Ahok hingga merasa dirinya dikriminalisasikan. "Saya tidak punya waktu, saya tidak punya teknologi, dan saya tidak punya kepentingan menjatuhkan Ahok," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Buni menuturkan salah satu penderitaan yang ia alami dari kasus penistaan Agama oleh Ahok adalah dirisak di media sosial. Berhari-hari, kata Buni, ia dirisak buzzer-buzzer pro Ahok tanpa kesempatan membela diri. Saking pusingnya dengan serangan itu, dia sampai memutuskan untuk mengundurkan diri dari kampus.

Penderitaan lain adalah ia mulai diintai hingga ke rumahnya. Ia menyampaikan, dua minggu terakhir, ada mobil hitam misterius kerap parkir di depan rumahnya. Ia meyakini mobil itu mengintainya.

"Pagi, sore, dan malam. Saya dengar istri dan anak saya juga sudah diintai. Saya diintai enggak apa, tapi jangan anak dan istri saya," ujarnya.

Buni mengaku sudah tidak tahan dengan teror itu dan berencana melapor ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Dengan begitu, dia dan keluarga bisa terlindungi dari siapa pun yang mengancam keamanan atau menerornya. "Situasi sekarang enggak baik untuk pencari keadilan. Kok seperti dibolak-balik," ujarnya.

ISTMAN MP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

1 jam lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.


Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

3 jam lalu

Ilustrasi penyadapan. Shutterstock
Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.


Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

4 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.


Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

6 jam lalu

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Aan Suhanan, meninjau kesiapan pengamanan dan pengawalan upacara HUT RI ke-79, di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).


TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

7 jam lalu

Pasukan TNI-Polri mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak pada Sabtu, 4 Mei 2024, di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Dia dibunuh kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan markas Polsek Homeyo. Dokumen: Humas Polda Papua
TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.


Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

7 jam lalu

Presiden Direktur BMW Group Indonesia Ramesh Divyanathan (kedua kanan) didampingi Direktur Komunikasi BMW Group Indonesia Jodie O'tania (ketiga kanan) serta Direktur Sales dan Pengembangan Jaringan BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan (keempat kanan) berfoto bersama Sekretaris Kementrian Sekretariat Negara Setya Utama (kanan), Kepala Bagian Kendaraan, Biro Umum, Sekretariat Kementrian Sekretariat Negara Benus Sunggino Drojo (keempat kiri), Direktur Keuangan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (GBK) Hendry Arisandi (kiri), Kepala Biro Umum Sekretariat Kemensetneg Eka Denny Mansjur (ketiga kiri), serta Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Kemensetneg Eddy Cahyono Sugiharto (kedua kiri) usai serah terima mobil listrik BMW i5 dan BMW i7 yang akan digunakan untuk mendukung World Water Forum (WWF) 2024 di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat 3 Mei 2024. BMW Group Indonesia menyerahkan 51 mobil listrik, di antaranya 36 unit BMW i5 dan 15 unit BMW i7 kepada Pemerintah Indonesia untuk kontribusi mereka sebagai 'sustainable mobility partner' dalam World Water Forum 2024 yang diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

Bali akan menjadi tuan rumah acara World Water Forum pada 18-25 Mei 2024.


TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

7 jam lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.


TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

8 jam lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.


Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

9 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.


Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

Polda Papua menjelaskan alasan TPNPB-OPM alias KKB melakukan penyerangan dengan menyasar Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.