Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Curhat Reza ke Gatot Brajamusti: 'Saya Ingin ke Titik Nol'  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Reza Artamevia
Reza Artamevia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Padepokan Gatot Brajamusti di Jalan Cikiray 21, Rambay, Cisaat Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu 18 Desember 2004 dini hari, menjelang waktu Subuh, Reza Artamevia sudah bangun. Setelah mengambil air wudhu dengan dibimbing beberapa orang perempuan, Reza ikut salat berjamaah yang diimami Gatot Brajamusti.

Sebelum maupun sesudah salat, pandangan Reza yang kosong selalu tunduk ke bawah. Jauh berbeda dengan penampilannya beberapa waktu lalu, yang selalu bersemangat dan berapi-api menjawab pertanyaan wartawan seputar masalah yang sedang dihadapi. Usai sholat, Reza bersama jamaah lain membuka kitab suci Al-Qur'an.

Baca: Detik-detik Penggerebekan Gatot Brajamusti & Reza Artamevia

Dipandu Gatot, Reza membaca surat Al-Fatihah berulang-ulang secara bersahutan. Suara Reza yang merdu saat menyanyi di panggung, terdengar lebih merdu. Sesekali Gatot bertanya kepada Reza apa terjemahan ayat-ayat yang dibacanya. Begitulah salah satu terapi yang dilakukan  Gatot dalam rangka menyembuhkan depresi yang dialami Reza.

Setiap waktu salat, Reza selalu berjamaah. Setelah itu membaca Al-Qur'an sambil menyelami maknanya. Usai membaca Al-Qur'an, dengan suara yang sangat lemah serta pandangan yang selalu tertunduk di bawah bimbingan dan pengawasan Ustadz Gatot, Reza menceritakan sedikit ihwal kenapa "menghilangkan diri" tanpa memberi tahu siapa pun, termasuk keluarga dan sahabat-sahabatnya, bahkan pada yang bersamanya pada Minggu (12 Desember 2004) di Bandara Soekarno-Hatta, saat baru saja tiba dari Surabaya.

Baca: Gatot Brajamusti dan Reza Artamevia Positif Konsumsi Narkoba

Berikut penuturan Reza pada puluhan wartawan yang sudah menunggunya sejak malam hari:

"Mungkin semua bertanya-tanya, kenapa saya memilih pergi ke padepokan ini dengan tanpa memberi tahu siapa pun, baik keluarga maupun sahabat-sahabat saya yang saat itu bersama saya. Saya melakukan semua ini karena merasa sama sekali sudah tidak bisa melihat kejernihan lagi di tengah-tengah masalah yang sedang saya hadapi. Padahal yang saya hadapi masalah saya sendiri, bukan masalah orang lain. Jujur saja saya kalut menghadapi semua ini. Apalagi dalam masalah yang saya hadapi ini sudah terlalu banyak pihak yang terlibat. Terlalu banyak faktor masuk di dalamnya, dan betul-betul sangat saya sesalkan.

Baca: TERUNGKAP: Jejak Narkoba Gatot Brajamusti Terendus Sejak 2006

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Demi Tuhan yang saya lakukan ini murni keinginan sendiri. Saya juga menyadari betul yang saya lakukan dampaknya akan tidak baik, terutama pada keluarga, sahabat, dan rekan-rekan kerja saya. Tapi bukan saya tidak menghargai mereka. Justru ini saya lakukan karena merasa bahwa sudah terlalu banyak dan hanya menimbulkan kesulitan buat mereka. Saya kasihan pada mereka yang harus menanggung semua dampak dari masalah yang saya hadapi.

Sejak beberapa waktu lalu sebelum pergi tanpa memberi kabar, saya sudah datang ke padepokan ini. Syukur alhamdulillah semenjak datang ke padepokan ini saya merasa rasa marah, dendam, dan semua emosi negatif yang saya rasakan berangsur-angsur hilang. Bahkan sekarang saya bisa menyadari, betapa sombongnya saya kemarin-kemarin. Padahal seharusnya saya tidak boleh berbuat seperti itu.

Baca: Beginilah Kedekatan Reza dengan Gatot Brajamusti

Tapi saya juga tidak sanggup jika harus terus-menerus berteriak di tengah keramaian, atau berbicara kepada siapa pun. Akhirnya saya pikir lebih baik menyendiri di tempat ini. Di tempat ini saya bisa pasrahkan seluruh jiwa raga saya kepada Tuhan. Selain itu saya juga berharap siapa pun yang memperhatikan, mendampingi, dan berbuat hal yang tidak menyenangkan terhadap saya, segara mendapat hidayah dari Tuhan. Saya juga sudah menyadari semua kesalahan dan kekhilafan yang telah saya lakukan terhadap siapa pun. Untuk itu saya mohon agar dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.

Untuk kehidupan selanjutnya, saya hanya menginginkan kehidupan yang damai. Hati saya juga sudah sangat ikhlas dan tidak ada keinginan lagi untuk mengejar semua ambisi. Saya ingin kembali ke titik nol. Saya juga ingin betul-betul berserah diri, tobat total di hadapan-Nya. Rasanya akan sangat bahagia sekali dengan keberadaan saya di titik nol. Saya juga masih ingin sendiri, dan mohon agar tidak diganggu dengan hal-hal yang justru akan membuat saya kembali kalut."

TABLOIDBINTANG.COM

Baca Juga
TERJAWAB: Manajemen Akui Zaskia Gotik yang Minta Dipegang Penggerebekan Kamar Aa Gatot Sempat Dikira Surprise Ultah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Janji Usut Tuntas

10 jam lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Janji Usut Tuntas

Lima anggota polisi pesta narkoba di Depok saat ini menjalani pemeriksaan di Bidang Propam Polda Metro Jaya


Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba di Depok, Orang Tua Pernah Diingatkan Ditresnarkoba Godaannya Besar

11 jam lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba di Depok, Orang Tua Pernah Diingatkan Ditresnarkoba Godaannya Besar

Empat polisi yang ditangkap disebut sebagai anggota Direktorat Reserse Narkoba (Diresnarkoba) Polda Metro Jaya.


Polisi Pesta Narkoba di Depok Bikin Warga Kampung Palsigunung Waswas

15 jam lalu

Ketua RW 01 di Kelurahan Tugu, Lili Ramli, seusai menceritakan penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba, di rumahnya, Rabu malam, 24 April 2024. Pesta narkoba berlangsung di rumah dua anggota polisi di Kampung Palsigunung, RT 007 RW 01, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat malam, 19 April 2024. TEMPO/ Ihsan Reliubun
Polisi Pesta Narkoba di Depok Bikin Warga Kampung Palsigunung Waswas

Lili Ramli, Ketua RW 01, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, segera mengumpulkan warganya usai penangkapan 5 polisi yang diduga pesta narkoba


Istri Bintang Emon Positif Narkoba karena Obat Flu, Bikin 1 Lab Kebakaran Jenggot

18 jam lalu

Bintang Emon dan istrinya, Alca Octaviani. Foto: Instagram/@bintangemon
Istri Bintang Emon Positif Narkoba karena Obat Flu, Bikin 1 Lab Kebakaran Jenggot

Istri Bintang Emon, Alca Octaviani dinyatakan positif narkoba karena mengkonsumsi obat flu yang disarankan oleh apoteker.


4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

20 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?


Chandrika Chika Ditangkap, Begini Reaksi Putra Siregar dan Rico Valentino

1 hari lalu

Putra Siregar dan Rico Valentino. Foto: Instagram Rico Valentino.
Chandrika Chika Ditangkap, Begini Reaksi Putra Siregar dan Rico Valentino

Putra Siregar dan Rico Valentino pernah tersangkut kasus pengeroyokan yang melibatkan Chandrika Chika pada 2022 di sebuah kafe di Jakarta Selatan.


Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

1 hari lalu

Nama Irjen Teddy Minahasa sempat membuat heboh karena terlibat kasus narkoba. Ia diduga mengedarkan narkoba jenis sabu seberat 5 kilogram yang ditujukan untuk Kampung Bahari yang terkenal sebagai Kampung Narkoba di Jakarta. ANTARA
Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.


Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

1 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.


Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

1 hari lalu

Selebgram Chandrika Chika. Foto: Instagram/@chndrika_
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

Chandrika Chika adalah seorang selebgram dan Tiktokers yang populer melalui goyang Papi Chulo


Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

1 hari lalu

Chandrika Chika. Foto: Instagram.
Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

Polisi membuka peluang Chandrika Chika bersama lima temannya mendapat rehabilitasi narkoba, setelah ditangkap karena mengkonsumsi liquid ganja.