TEMPO.CO, Tulungagung - Aparat Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, terus melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang pernah disinggahi teroris jaringan Santoso.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tulungagung Ajun Komisaris Andria Diana Putra, teroris jaringan Santoso pernah berada di Kecamatan Pagerwojo selama lebih dari satu bulan sebelum ditembak mati tim Densus 88. “Lokasi itu tetap kita prioritaskan pengawasan dan pengamanannya meski pelakunya sudah ditembak mati,” katanya kepada Tempo, Selasa, 19 Juli 2016.
Andria menjelaskan, peningkatan kewaspadaan tidak hanya dilakukan seusai penyergapan dan penembakan mati terhadap gembong teroris Santoso semalam, tapi juga sejak teror bom di markas Kepolisian Surakarta.
Andria mengatakan tempat-tempat yang menjadi persinggahan teroris masih menjadi prioritas pengawasan. Sebab, kawasan seperti Kecamatan Pagerwojo terdiri atas peemukiman desa terpencil di lereng Gunung Wilis.
Di Kediri, peningkatan keamanan di markas kepolisian setempat juga mulai tampak sejak pagi tadi. Sedikitnya tiga personel Brigade Mobil Sub Den 1 Den C Pelopor Kepolisian Daerah Jawa Timur di Kediri bersenjata lengkap berjaga di depan markas.
Pada hari biasa, personel Brimob berjaga di pos jaga pintu masuk. Namun pagi tadi mereka tampak berdiri di pinggir Jalan Veteran, di depan markas yang padat lalu lintasnya.
Kepala Sub-bagian Humas Kepolisian Resor Kediri Kota Ajun Komisaris Anwar Iskandar menjelaskan, satuan Brimob memiliki yurisdiksi sendiri dalam menjaga keamanan markas. Demikian pula Polresta Kediri yang telah menerapkan standar operasional baru terkait pengamanan markas dari ancaman teroris. “Pintu masuk belakang kita tutup di luar jam dinas, sehingga akses hanya satu pintu melewati penjagaan,” ujarnya.
Anwar menegaskan, peningkatan keamanan markas ini sudah dilakukan sebelum penyergapan teroris Santoso dalam kontak senjata di Poso tadi malam. Karena itu, ketika terjadi eksekusi teroris, semua personel di Kediri sudah siap mengatasi segala kemungkinan serangan balasan. “Penerapan SOP pengamanan ini akan terus dilakukan hingga instruksi dari Mabes Polri ditarik,” ujarnya.
Satuan Tugas Tinombala, yang terdiri atas TNI dan polisi di Poso, Sulawesi Tengah, berhasil menewaskan seorang pria yang mirip dengan Santoso alias Abu Wardah, Senin, 18 Juli 2016. Santoso adalah buron teroris paling diburu sejak lama dan selalu lolos dalam sergapan aparat.
HARI TRI WASONO