TEMPO.CO, Sidoarjo - Dua eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kabupaten Sidoarjo, yaitu Supardan, warga Desan Bangah, Kecamatan Gedangan, dan Arif, warga Pondok Wage, Kecamatan Taman, tidak pulang ke rumahnya. Ini karena rumah keduanya telah dijual saat akan berangkat ke Kalimantan Barat.
"Rumah aslinya sudah dijual, jadi bukan karena mereka ditolak warga," kata Penjabat Bupati Sidoarjo Jonathan saat ditemui Tempo, Minggu, 31 Januari 2016.
Jonathan menjelaskan, saat ini keduanya tinggal di rumah saudaranya yang juga masih berada di Sidoarjo. "Kalau tidak salah, Supardan tinggal di Buduran, sedangkan Arif di Sedati," ucapnya.
Hal sama dikatakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat Sidoarjo Yusuf Isnayanto. "Arif tinggal di rumah saudaranya yang ada di Desa Semampir, Kecamatan Sedati," ujarnya.
Menurut Yusuf, dua orang tersebut diterima dengan baik oleh warga desa. Dia menuturkan, sampai saat ini, keduanya masih berada di rumah saudaranya masing-masing.
"Kalau mau ke sana, tidak apa-apa. Mereka tak ada masalah, kok," katanya.
Sebelumnya, sampai saat ini, 108 mantan anggota Gafatar adalah warga Sidoarjo. Mereka saat ini sudah dikembalikan ke rumah masing-masing dan telah diterima keluarga masing-masing.
EDWIN FAJERIAL