Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

70 Pengikut Gafatar Tak Bawa Identitas Resmi

image-gnews
Relawan Tagana memasak untuk kebutuhan konsumsi mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di penampungan sementara Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 25 Januari 2016. ANTARA FOTO
Relawan Tagana memasak untuk kebutuhan konsumsi mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di penampungan sementara Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 25 Januari 2016. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.COBoyolali - Menurut Kepala Seksi Teknologi Informasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta Fahruddin Eka Cahyana, tidak seorang pun dari 70 orang dewasa pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali yang membawa identitas resmi, seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).

“Sampai sejauh ini belum ada yang menunjukkan identitas resmi. Namun sekitar separuh dari mereka terdata sudah pernah mengikuti perekaman geometrik (sidik jari dan iris mata) alias sudah pernah mengurus e-KTP,” katanya pada Senin, 25 Januari 2016.

Sebanyak 70 orang dewasa pengikut Gafatar yang sudah didata itu adalah rombongan yang tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali pada Ahad malam, 24 Januari 2016. Bersama tujuh anak-anak, 70 orang dewasa pengikut Gafatar tersebut dipulangkan dari Kalimantan menggunakan pesawat Lion Air. Adapun dari 354 pengikut Gafatar yang dipulangkan dengan KRI Teluk Gilimanuk dan baru tiba di Asrama Haji Donohudan pada Senin sore, baru sebagian yang didata.

Meski tidak menunjukkan identitas resmi, Fahruddin mengatakan, para pengikut Gafatar yang sudah pernah mengikuti perekaman data e-KTP akan mudah dilacak daerah asalnya. Sedangkan pengikut Gafatar yang belum pernah membuat e-KTP akan langsung direkam sidik jari dan iris matanya untuk dimasukkan ke database kependudukan Kabupaten Boyolali.

“Setelah dimasukkan ke database kependudukan Boyolali, mereka diberi surat keterangan pindah untuk mengurus administrasi kependudukan di daerah yang akan mereka tinggali sepulang dari Asrama Haji Donohudan,” tuturnya. Dua mobil pelayanan administrasi kependudukan dari Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali dikerahkan untuk mendata para pengikut Gafatar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari 77 pengikut Gafatar yang tiba di Asrama Haji Donohudan pada Ahad malam, 46 orang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (28 orang dari Kota Yogyakarta dan 18 orang dari Kabupaten Sleman).

“Sedangkan dari Jawa Tengah, ada 24 orang asal Cilacap, Brebes, Grobogan, Purworejo, Boyolali, dan Wonogiri,” kata anggota Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Tengah Prayitno Suyatmo. Sedangkan tujuh pengikut Gafatar lain berasal dari Bekasi (5 orang), Bengkulu (1 orang), dan Jakarta (1 orang).

DINDA LEO LISTY

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Masyarakat Lakukan Penyekatan

29 Oktober 2023

Api membakar lahan Gunung Merbabu terlihat dari Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 28 Oktober 2023. Titik awal kebakaran di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu itu bermula pada Jumat 27 Oktober sore di wilayah Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dan kini menjalar ke wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sementara itu relawan gabungan bersama TNI/Polri dan Pemadam Kebakaran terkendala proses pemadaman api karena medan yang berat serta kondisi perubahan angin yang tidak dapat diprediksi. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Masyarakat Lakukan Penyekatan

Kebakaran hutan melanda kawasan Gunung Merbabu, Jawa Tengah sejak dua hari terakhir dan masih belum padam.


Mengintip Kampung Edukasi di Kabupaten Boyolali

9 Juli 2023

Sejumlah pengunjung saat melihat-lihat alat-alat tradisional zaman nenek moyang di Museum mini Griya Kaweruh di Desa Kembangkuning, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah. Kamis, 6 Juli 2023. Foto: Pemkab Boyolali/Boyolali.go.id
Mengintip Kampung Edukasi di Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali di lereng Gunung Merbabu, meluncurkan program Kampung Edukasi Durensari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.


Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Panji Gumilang dan Ahmad Musadeq. ANTARA
Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?


Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Ahmad Musadeq (tengah) saat istirahat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 10 Maret 2008. Musadeq didakwa menodai agama Islam karena mengaku sebagai nabi melalui ajarannya Al Qiyadah Al Islamiyah. ANTARA/Ujang Zaelani
Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?


Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Sampul majalah Tempo edisi 5-11 November 2007 tentang Ahmad Mushadeq dan gerakan Alqiyadah, yang difatwa sesat MUI. Nama Musadeq disebut-sebut berada di belakang Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Dok. TEMPO
Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.


Boyolali Bangun Kawasan Wisata Religi untuk Belajar Ibadah Haji dan Umrah

22 Mei 2023

Ilustrasi haji atau umrah. REUTERS
Boyolali Bangun Kawasan Wisata Religi untuk Belajar Ibadah Haji dan Umrah

Pembangunan kawasan wisata religi di Boyolali itu sudah berjalan sejak 2021.


5 Oleh-oleh Khas Boyolali dari Olahan Sapi

5 Mei 2022

Sejumlah pengunjung menikmati suasana di wisata kuliner air di Pengging, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad, 24 Oktober 2021. Pelaku usaha kuliner setempat memanfaatkan sumber aliran sungai yang jernih menjadi destinasi wisata kuliner air sehingga pengunjung dapat menikmati jajanan kuliner di tengah aliran sungai. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
5 Oleh-oleh Khas Boyolali dari Olahan Sapi

Mengingat Boyolali merupakan kabupaten sentra produksi susu dan daging sapi, maka oleh-oleh khas Boyolali tidak jauh dari olahan sapi.


Tenis Meja: Boyolali Bangun 'Istana Pingpong' di Alun Alun Lor Mojosongo

25 September 2020

Lokasi rencana pembangunan gedung Istana Pingpong untuk olahraga tenis meja, di kawasan Alun Alun Lor Mojosongo Kabupaten Boyolali, Jumat (25 September 2020). (ANTARA/)
Tenis Meja: Boyolali Bangun 'Istana Pingpong' di Alun Alun Lor Mojosongo

Pemerintah Kabupaten Boyolali terus menambah fasilitas olahraga khususnya tenis meja dengan membangun gedung "Istana Pingpong".


Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Diduga Ikut Gafatar, Satu Keluarga Menghilang Sejak 2015
Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.


Jokowi: Ibu Saya dari Boyolali

4 November 2018

Presiden Jokowi melakukan blusukan ke Pasar Anyar, di Kota Tangerang, Banten, Ahad, 4 November 2018. Foto: Biro Pers Setpres.
Jokowi: Ibu Saya dari Boyolali

Jokowi mengatakan sudah bersalaman dengan jutaan orang, tapi tetap saja diterpa hoax. Jokowi menegaskan ibunya asal Boyolali bukan Cina.