TEMPO.CO, Boyolali - Menurut Kepala Seksi Teknologi Informasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta Fahruddin Eka Cahyana, tidak seorang pun dari 70 orang dewasa pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali yang membawa identitas resmi, seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).
“Sampai sejauh ini belum ada yang menunjukkan identitas resmi. Namun sekitar separuh dari mereka terdata sudah pernah mengikuti perekaman geometrik (sidik jari dan iris mata) alias sudah pernah mengurus e-KTP,” katanya pada Senin, 25 Januari 2016.
Sebanyak 70 orang dewasa pengikut Gafatar yang sudah didata itu adalah rombongan yang tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali pada Ahad malam, 24 Januari 2016. Bersama tujuh anak-anak, 70 orang dewasa pengikut Gafatar tersebut dipulangkan dari Kalimantan menggunakan pesawat Lion Air. Adapun dari 354 pengikut Gafatar yang dipulangkan dengan KRI Teluk Gilimanuk dan baru tiba di Asrama Haji Donohudan pada Senin sore, baru sebagian yang didata.
Meski tidak menunjukkan identitas resmi, Fahruddin mengatakan, para pengikut Gafatar yang sudah pernah mengikuti perekaman data e-KTP akan mudah dilacak daerah asalnya. Sedangkan pengikut Gafatar yang belum pernah membuat e-KTP akan langsung direkam sidik jari dan iris matanya untuk dimasukkan ke database kependudukan Kabupaten Boyolali.
“Setelah dimasukkan ke database kependudukan Boyolali, mereka diberi surat keterangan pindah untuk mengurus administrasi kependudukan di daerah yang akan mereka tinggali sepulang dari Asrama Haji Donohudan,” tuturnya. Dua mobil pelayanan administrasi kependudukan dari Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali dikerahkan untuk mendata para pengikut Gafatar.
Dari 77 pengikut Gafatar yang tiba di Asrama Haji Donohudan pada Ahad malam, 46 orang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (28 orang dari Kota Yogyakarta dan 18 orang dari Kabupaten Sleman).
“Sedangkan dari Jawa Tengah, ada 24 orang asal Cilacap, Brebes, Grobogan, Purworejo, Boyolali, dan Wonogiri,” kata anggota Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Tengah Prayitno Suyatmo. Sedangkan tujuh pengikut Gafatar lain berasal dari Bekasi (5 orang), Bengkulu (1 orang), dan Jakarta (1 orang).
DINDA LEO LISTY