TEMPO.CO, Kupang - Kapal perintis KM Sabuk Nusantara 49 yang melayani pelayaran di pulau- pulau kecil di Maluku Utara, Kamis dinihari, 21 Januari 2016, terbakar di Laut Timor, sesaat setelah bertolak dari Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kapal yang dikelola PT Pelni ini mengalami kebakaran di dek empat sisi kiri kapal. Salah satu penumpang, Nelcy Kamalai, mengatakan beberapa saat setelah kapal bertolak, tercium bau barang terbakar. Tiba-tiba asap membumbung tinggi dari sisi kiri kapal hingga penumpang panik dan berteriak. "Baru saja jalan. Tiba-tiba ada asap hitam. Warga berlarian dan berteriak minta tolong," kata Nelcy.
Mendapat laporan itu, tim Badan SAR Nasional yang terjun ke lokasi langsung mengevakuasi ratusan penumpang kapal tersebut ke Pelabuhan Tenau, Kupang. Saat ini para penumpang ditampung sementara di ruang keberangkatan untuk diperiksa dan didata.
Keluarga penumpang yang mendapat kabar terbakarnya kapal tersebut langsung mendatangi Pelabuhan Tenau, Kupang. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab terjadinya kebakaran kapal tersebut. Dugaan sementara kebakaran tersebut berasal dari barang bawaan penumpang berupa kasur busa yang terbakar.
Akibat kejadian tersebut kapal ditarik kembali ke Pelabuhan Tenau dan ditunda sementara keberangkatannya sambil menunggu penyelidikan dan pemeriksaan dari pihak terkait.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, KM Sabuk Nusantara 49 seharusnya diberangkatkan pada 2 Januari 2016. Namun karena masalah izin dari Kementerian Perhubungan, keberangkatannya ditunda. ratusan penumpang asal Maluku Utara sempat terlantar di Pelabuhan Tenau, Kupang.
Saat diberangkatkan kapal tersebut justru terbakar, sesaat setelah melepas jangkar dari Pelabuhan Tenau, Kupang.
YOHANES SEO