TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras dan kondisi tanah yang labil mengakibatkan longsor di Desa Sibio Bio, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara, pada Sabtu 22 November 2014. Lima unit rumah di tebing tertimbun longsor. Empat orang tewas tertimbun longsor dan satu bayi berusia empat bulan masih belum ditemukan karena terbawa longsor dan arus sungai.
Kelima korban itu terdiri dari dua kepala rumah tangga yang rumahnya tertimbun longsor dan terseret arus sungai. Mereka adalah Saut Marita Zebua, 28 tahun; Ariyani Telaumbanua (20), Daliato Zebua (20), Yunita Telaumbanua (18), dan Butet (4 bulan, anak pasangan Dalizato dan Yunita).
Tim SAR telah berhasil mengevakuasi empat korban dalam kondisi meninggal tertimbun longsor. Sedangkan pencarian korban bayi masih dilakukan dengan menyusuri sungai. Kondisi medan berat karena perbukitan dan hutan. "Daerah Tapanuli Tengah adalah daerah rawan longsor," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis.
Hampir setiap tahun terjadi longsor dan menimbulkan korban. Umumnya korban longsor adalah masyarakat yang kelas ekonominya rendah yang menempati daerah-daerah rawan longsor. Pada 2014, telah terjadi 337 longsor yang menelan 267 jiwa.
SUPRIYANTHO KHAFID
Topik terhangat:
BBM Naik | Ritual Seks Kemukus | Banjir Jakarta | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Makan Daging Babi, Ini Komentar Kaesang Jokowi
Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME
Kaesang Jokowi Mendapat Tepukan Paling Meriah
Setelah Risma, Ahok dan Ganjar Diusik Prostitusi