TEMPO.CO, Bojonegoro - Secara mengejutkan, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Soekarwo-Saifulloh Yusuf (Karsa) unggul di Kabupaten Bojonegoro dalam pemiihan gubernur, Kamis, 29 Agustus 2013. Namun, di kabupaten tetangganya, yaitu Tuban dan Lamongan, pasangan Karsa kalah dari pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S. Sumawiredja (Berkah).
Pada pemilihan gubernur Jawa Timur tahun 2008, Bojonegoro-Tuban-Lamongan adalah lumbung suara Khofifah yang saat itu berpasangan dengan Mudjiono. Pada putaran kedua, Berkah yang ketika itu didukung PPP dan 12 partai politik lainnya meraup 57,6 persen di Bojonegoro, kemudian meraup suara 55,97 di Lamongan dan meraup 56,97 di Tuban.
Akan tetapi, pada pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun ini, suara Khofifah mengalami penurunan. Di Bojonegoro, pasangan Berkah hanya meraup suara 41 persen suara, sementara di Lamongan, mereka meraup 46,47 persen suara dan di Tuban meraup 43,14 persen suara. Semua lebih tinggi dari pasangan Karsa.
Suara pasangan Karsa juga berubah. Pada pemilihan Jawa Timur 2008 di putaran kedua di Bojonegoro, Soekarwo meraup suara 42,3 persen. Di Lamongan meraup suara 44,03 persen suara dan di Tuban meraup 43,03 persen suara. Akan tetapi, pada pemilihan tahun ini pasangan Karsa unggul atas pasangan Berkah.
Menurut Koordinator Tim Sukses Karsa di Bojonegoro, Sunandar Hadi Priyanto, Bojonegoro sebelumnya adalah lumbung suara Khofifah. Setidaknya pada pemilihan gubernur tahun 2008 suaranya relatif tinggi di Jawa Timur. "Kita akui itu," dia menegaskan.
Sengan peta itu, tim Bale Karsa Bojonegoro kemudian melakukan sejumlah pemetaan, terutama di sejumlah kecamatan dari total 28 kecamatan di kabupaten ini. Tim Karsa lalu melakukan sejumlah program, yaitu program pemberian kambing dan peternakan ayam untuk masyarakat kurang mampu.
Hasilnya juga cukup banyak manfaatnya. Program ini, kata Sunadar, disebutnya riil untuk kebutuhan masyarakat di bawah prasejahtera. Sunandar tidak memungkiri hubungan Soekarwo dan Syaifulloh Yusuf yang kerap datang menemui Bupati Bojonegoro Suyoto dan beberapa tokoh partai dan ulama juga efektif memotong basis Khofifah.
Koordinator Tim Sukses Berkah untuk Bojonegoro Amin Priyanto mengatakan, sosialisasi yang kurang dan waktu sempit membuat suara Berkah berkurang. Waktu sempit itu, katanya, sebagai strategi lawan yang menjatuhkan suara Berkah. "Anda lihat sendiri, waktunya sempit," ujarnya.
SUJATMIKO
Berita Terpopuler:
Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing
8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden
Foto Mesra, Bella dan Sang Jenderal Beredar Luas
Bella Saphira-Agus Surya Bakti Nikah Jumat Besok
Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat