TEMPO.CO, Jakarta - Tito Refra alias Tito Kei menolak jika kelompoknya dikaitkan dengan kasus penyerangan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD). Ia menegaskan kelompoknya tidak terlibat sebagai penyerang maupun korban.“Yang diserang itu bukan keluarga kami,” kata Tito di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Senin, 27 Februari 2012 malam.
Ia juga membantah jika kelompoknya disebut-sebut sebagai pemilik narkotik jenis sabu senilai Rp 280 juta yang menjadi pemicu penyerangan tersebut. “Itu bohong besar. Siapa yang mengatakan itu?” kata Tito.
Pengacara kelompok Kei, Taufik Chandra, mengatakan hal senada. Menurut dia, pelaku dan korban penyerangan di RSPAD tidak ada kaitannya dengan kelompok John Kei.
Aparat Kepolisian Resor Jakarta Pusat sudah menangkap lima orang atas kasus penyerangan di rumah duka RSPAD pada Kamis, 23 Februari 2012 dini hari lalu. Akibat penyerangan tersebut, dua orang tewas dan empat lainnya luka berat. Diduga penyerangan itu karena masalah utang narkotik senilai Rp 280 juta yang tak kunjung dilunasi oleh kelompok korban kepada pelaku.
Salah satu tersangka yang ditangkap polisi adalah Edoard Tupessy. Dia diduga menjadi otak perencana penyerangan, kendati pada awal penangkapan ia membantah terlibat.
Tito mengaku kenal dengan Edoard Tupessy, tapi ia sudah lama tidak bertemu dan berhubungan dengan Edo. Pernyataan senada disampaikan Edo. "Saya kenal dengan kelompok John Kei, tapi sudah lama tidak berhubungan," katanya.
ANANDA BADUDU
Berita Terkait:
TNI Siap Bantu Usut Penyerangan RSPAD
Begini Kronologi Bentrokan RSPAD
Bentrokan RSPAD, Ada Perempuan Ikut Menyerang
Siapa Perempuan Penyerang Pelayat di RSPAD?
Insiden RSPAD: 10 Orang Diserang 50 Orang
Bentrokan di RSPAD Terkait Kelompok Narkotik
Insiden RSPAD Juga Terkait Bisnis Narkoba
Korban Bentrok RSPAD, Tampang Serem tapi Ramah
Umar Kei: Kami Jadi Tumbal