TEMPO Interaktif, Surakarta- Pemerintah Kota Surakarta akan memperluas kawasan car free day mulai akhir pekan ini. Kawasan bebas kendaraan yang semula panjangnya hanya 4 kilometer ditambah menjadi 7 kilometer.
Saat ini Surakarta memberlakukan hari bebas kendaraan setiap Ahad pagi, mulai pukul 05.00 WIB hingga 09.00 WIB. Program tersebut berlaku di ruas Jalan Slamet Riyadi sepanjang empat kilometer.
“Akhir pekan ini ruas Jalan Juanda juga akan dijadikan kawasan bebas kendaraan,” kata Wakil Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Rabu, 21 September 2011.
Alasannya, Jalan Slamet Riyadi saat ini sudah tidak mampu menampung masyarakat yang ingin berolahraga pada Ahad pagi.
Pemerintah kota, kata Hadi, telah membuat kajian untuk pemberlakuan hari bebas kendaraan di Jalan Juanda. Sebab ruas tersebut merupakan jalur lalu lintas menuju Sragen, Karanganyar, dan Jawa Timur. “Lalu lintas tidak akan terganggu karena banyak jalur alternatif lain,” kata Rudy.
Menurut Rudy, pengembangan kawasan untuk hari bebas kendaraan tersebut bertujuan untuk mengurangi pencemaran udara. “Selain itu tentu ada dampak secara ekonomi,” kata Rudy. Setiap pekan, kawasan bebas kendaraan selalu dipenuhi para pedagang.
Sedangkan alasan pemilihan ruas Jalan Juanda menurutnya adalah agar masyarakat yang berada di Surakarta bagian timur bisa menikmati hari bebas kendaraan. Jalur tersebut melintas sejak sebelah utara Pasar Gede hingga Taman Jurug. “Kalau di Jalan Slamet Riyadi lebih banyak dinikmati warga bagian barat dan selatan,” kata dia.
Ketua Presidium Komunitas Sepeda Lipat Surakarta, Dian Sasmita, menyambut baik perluasan kawasan bebas kendaraan tersebut. Sebab, kawasan yang saat ini digunakan sudah mulai penuh. “Jadi sulit dilalui sepeda,” kata Dian.
Komunitasnya sudah merencanakan untuk meramaikan kawasan bebas kendaraan di Jalan Juanda pekan depan. “Sudah kami agendakan,” kata Dian. Dirinya menyebut Surakarta saat ini memiliki kawasan bebas kendaraan terpanjang di Indonesia.
AHMAD RAFIQ