TEMPO.CO, Jakarta -Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Alfian Tanjung mendatangi kantor Dewan Pers, Jakarta, Rabu, 8 Maret 2017. Kedatangan Alfian untuk menyampaikan permohonan maaf kepada anggota Dewan Pers Nezar Patria atas ceramahnya yang menyebut Nezar sebagai kader Partai Komunis Indonesia (PKI).
Kedatangannya ini sebagai respons atas somasi yang diajukan oleh Nezar. "Saya datang untuk menyampaikan kekeliruan dan permohonan maaf kepada," ujar Alfian kepada awak media.
Baca: Disebut Kader Komunis, Nezar Patria Somasi Alfian Tanjung
Alfian menuturkan Nezar bukan bagian dari PKI seperti yang ia sebutkan dalam ceramahnya. Ia juga menegaskan Nezar tak memiliki hubungan, baik secara kedinasan maupun hubungan khusus lainnya dengan Istana Negara.
Sebelumnya, Alfian Tanjung dalam ceramahnya di Masjid Jami' Said Tanah Abang pada Oktober 2016 mengatakan bahwa PKI telah menguasai Istana. Alfian menyebutkan beberapa nama yang dia tengarai sebagai kader PKI dan rutin melakukan rapat di Istana, yaitu Teten Masduki, Urip Supriyanto, Budiman Sudjatmiko, Waluyo Jati, dan Nezar Patria.
Simak: Sidang Kasus E-KTP, Ini Penyebab KPI Kritik Larangan Siaran Live
Atas ceramah Alfian tersebut, Nezar melalui kuasa hukumnya melayangkan somasi kepada pada Januari 2017 lalu. Nezar meminta Alfian mencabut seluruh pernyataan yang mengatakan bahwa dirinya sebagai kader PKI dan menyampaikan permohonan maafnya.
Nezar mengatakan, telah menerima permohonan maaf tersebut dan mengatakan persoalan mereka telah usai. "Saya berharap Pak Alfian bisa semakin obyektif, data-data yang telah disampaikan lebih terverifikasi," ujar Nezar.
DENIS RIANTIZA | KUKUH S WIBOWO