Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Tim investigasi impor beras dari Fraksi PDI Perjuangan DPR menemukan spesifikasi beras impor yang datang ke berapa daerah tak sesuai dengan pesanan. Di sejumlah daerah antara lain Lhokseumawe, Balikpapan, dan NusaTenggara Timur beras impor itu pecahan 25 persen.“Seharusnya pecahan 15 persen,” kata anggota tim, Aria Bima, dalam keterangan pers di gedung MPR/DPR, Jakarta, hari ini. Ia menjelaskan, pecahan 15 persen artinya ukuran beras itu 85 persen dari ukuran normal. Adapun pecahan 25 berarti ukuran beras hanya 75 persen dari normal.Dari data Tempo, tiga daerah tadi plus Belawan, Dumai, Padang, Ciwandan, dan Bitung seharusnya mendapat beras pecahan 15 persen. Hal itu tertera dalam persetujuan impor beras antara Indonesia dan Vietnam bernomor 1605/M-DAG/11/2005 dengan masa berlaku 15 Januari “Belawan malah nggak dapat beras impor,” tutur Bima.Menurut dia, tim sedang memverifikasi temuan tadi ke Vietnam. Fraksi PDIP akan menuntaskan investigasi sebagai bahan keputusan politik DPR. "Unsur pidananya biar polisi yang bekerja. Kami akan support.”Yophiandi Kurniawan
Iklan
