Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyegelan Kayu PT Riau Pulp Dipersoalkan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Pekanbaru:Penyegelan bahan baku kayu milik PT Riau Andalan Pulp & Paper oleh polisi pada 15 Februari 2007 dipersoalkan Dinas Kehutanan Riau karena dinilai tidak berdasar. Media lokal juga memprotes langkah polisi. Sedangkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Riau dari Partai Kebangkitan Bangsa, Yulios, menuding penyegelan itu menghambat investasi.Politikus PKB yang mengunjungi pabrik bubur kertas terbesar di dunia itu dua hari lalu menyatakan kinerja perusahaan terganggu karena bahan baku disegel. Puluhan ribu karyawan pun, kata dia, terancam kehilangan pekerjaan. "Kami akan mempersoalkan masalah ini," ujar Yulios di Pekanbaru kemarin.Yulios meminta polisi mengkaji ulang penyegelan tersebut. Apalagi dokumen ribuan kayu batangan itu berasal dari Dinas Kehutanan Riau dan dinyatakan sah. Dia meminta polisi menggunakan keabsahan dokumen ini sebagai pegangan.Menanggapi keberatan ini, Kepala Kepolisian Daerah Riau Brigadir Jenderal Sutjiptadi menyatakan tidak terganggu dengan pro-kontra pemberantasan pembalakan kayu liar. "Silakan saja kalau mau protes," katanya. Polisi mempersilakan jika pihak yang berkeberatan memilih jalur peradilan.Polisi tetap pada pendirian semula bahwa kayu itu hasil pembalakan liar di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau. Bukti awal berupa temuan ribuan kayu batangan sudah cukup. Apalagi kayu batangan itu ditemukan di antara tumpukan bahan baku yang disebut chip.Deputi Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Riau M. Teguh Surya dan pengurus Konsorsium Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan Riau, Ahmad Jazali, mendukung penyegelan yang dilakukan polisi. Keberanian polisi menghadapi perusahaan milik bos Raja Garuda Mas, Sukanto Tanoto, itu merupakan kemajuan. "Aneh, tiba-tiba anggota Dewan berteriak membela penjarah hutan," kata Jazali.Menanggapi pro-kontra ini, juru bicara PT Riau Andalan Pulp & Paper, Nandik Suprayono, mengaku tidak ingin berkomentar atas penyegelan tersebut. "Sejak awal kami sudah berkomitmen menyerahkan pada proses hukum," katanya. l jupernalis samosir
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenal Jagawana, Petugas yang Selalu Siaga Saat Musim Kebakaran Gunung

28 September 2023

Sejumlah jagawana beristirahat di sela-sela berpatroli di Kawasan Ekosistem Leuser, Provinsi Aceh, 9 April 2021. Sejak pertengahan 2013, Forum Konservasi Leuser (FKL) memiliki 28 kelompok kerja jagawana yang masing-masing tim berjumlah empat sampai lima orang. Dalam berpatroli mereka juga didampingi Polhut dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh atau dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
Mengenal Jagawana, Petugas yang Selalu Siaga Saat Musim Kebakaran Gunung

Jagawana dikenal sebagai penjaga hutan yang siap siaga termasuk saat terjadi kebakaran gunung.


Mengenal Guardian, Kecerdasan Buatan Pendeteksi Penebangan Liar dengan Suara

23 Desember 2021

Salah satu alat pendukung Guardian, teknologi AI yang bisa mendeteksi penebangan liar dengan suara. (Istimewa)
Mengenal Guardian, Kecerdasan Buatan Pendeteksi Penebangan Liar dengan Suara

Teknologi kecerdasan buatan ini akan memilah berbagai jenis suara, seperti suara kendaraan, suara penebangan, dan suara tembakan.


Polisi Bekuk Cukong Perambahan Liar Biosfer Giam Siak Kecil

19 Maret 2017

Kawasan cagar biosfer Giam Siak Kecil - Bukit Batu terlihat gundul akibat pembalakan liar, di Riau, 25 Oktober 2016. Tim operasi gabungan yang terdiri dari BBKSDA, Balai Gakum Sumatera, Polres Bengkalis dan Kodim Bengkalis mengadakan pemberantasan pembalakan liar. TEMPO/Imam Sukamto
Polisi Bekuk Cukong Perambahan Liar Biosfer Giam Siak Kecil

Dalam operasi penangkapan itu polisi menemukan
barang bukti berupa kayu olahan jenis bintangur sebanyak 10 ton.


Petugas KLHK Tangkap 2 Terduga Perambah Hutan di Pelalawan  

14 Januari 2017

Daerah aliran Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau. ANTARA/FB Anggoro
Petugas KLHK Tangkap 2 Terduga Perambah Hutan di Pelalawan  

Dua terduga pelaku perambah hutan beserta satu unit ekskavator ditangkap petugas KLHK di kawasan hutan Kepungan Sialang Keputihan, Pelalawan, Riau.


Sita Ekskavator di Pelalawan, Petugas KLHK Dihadang Massa  

14 Januari 2017

Penebangan Liar/TEMPO/Jupernalis Samosir
Sita Ekskavator di Pelalawan, Petugas KLHK Dihadang Massa  

Puluhan orang tak dikenal berusaha menghadang petugas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan saat melakukan penangkapan dan penyitaan ekskavator.


Untung Ketahuan, 20 Truk Ini Angkut Kayu Penebangan Liar

12 Juni 2016

Penebangan Liar/TEMPO/Jupernalis Samosir
Untung Ketahuan, 20 Truk Ini Angkut Kayu Penebangan Liar

Sopir truk yang mengangkut kayu hasil penebangan liar telanjur kabur.


Gerebek Penebang Liar, Bupati Belu Sita 5 Kubik Kayu Jati  

9 Juni 2016

Ilustrasi - Kayu gelondongan. KOMUNIKA ONLINE
Gerebek Penebang Liar, Bupati Belu Sita 5 Kubik Kayu Jati  

Hutan yang dirambah penebang liar di Kabupaten Belu berada di perbatasan Timor Leste.


Ketua DPRD Ini Kepergok Angkut Kayu Illegal

4 Mei 2014

Kayu ilegal. TEMPO/Ishomuddin
Ketua DPRD Ini Kepergok Angkut Kayu Illegal

Ketua DPRD Dharmasraya Rudi Hartono membawa 20 kubik kayu hasil illegal logging.


Ketua DPRD di Sumbar Tersangka Illegal Logging  

3 Mei 2014

Kayu ilegal. TEMPO/Ishomuddin
Ketua DPRD di Sumbar Tersangka Illegal Logging  

Ketua DPRD Dharmasraya Sumatera Barat diduga sebagai pemilik dan ikut membawa 20 kubik kayu tanpa dokumen.


LBH Yogya Minta 17 Petani Cilacap Dilepaskan  

9 Januari 2014

TEMPO/Ishomuddin
LBH Yogya Minta 17 Petani Cilacap Dilepaskan  

Sebanyak 17 petani dijadikan tersangka penebang pohon jati di lahan yang diklaim milik Perhutani KPH Banyumas Barat.