TEMPO.CO, Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat setempat agar tidak panik menyikapi status aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang meningkat dari level I (Normal) menjadi level II (Waspada).
"Mudah-mudahan (aktivitas Gunung Agung) tidak meningkat lagi. Kita semua berdoa supaya tidak meningkat lagi karena merupakan gunung tertinggi di Bali," kata Pastika di Denpasar, Jumat, 15 September 2017.
Baca juga: PVMBG : Gunung Agung di Bali Kembali Menggeliat Setelah 54 Tahun
Meskipun erupsi gunung merupakan hal yang alamiah bisa terjadi, apalagi Bali masuk dalam Ring of Fire (Cincin Api), dia sangat berharap jangan sampai terjadi gunung meletus di daerahnya.
Pemerintah daerah beserta pihak-pihak terkait, ujar Pastika, juga sudah mempunyai rencana kontijensi terhadap kemungkinan jika sampai terjadi erupsi. "TNI, Polri dan semua lembaga kesatuan yang bisa segera bergerak sudah disiapkan," kata Pastika.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan dalam level waspada ini, pihaknya mengimbau masyarakat supaya tidak mendekati kawah karena berbahaya jika sampai menghirup gas yang dihasilkan kawah gunung.
"Oleh karena itu, dalam level waspada, sewaktu-waktu bisa naik sehingga berbahaya bagi yang mendekati kawah. Radius 2,5 kilometer dari kawah tidak bisa dimasuki saat sekarang ini," ucapnya.
Dewa Indra mengingatkan bahwa semua gunung berapi berpotensi mengalami erupsi. Namun, tidak ada erupsi gunung berapi yang tiba-tiba dan itu melalui proses yang bisa diamati, beda halnya dengan gempa.
"Kami bersama instansi terkait juga sudah menyiapkan kalau kemungkinan terjadinya kenaikan level menjadi siaga," ujarnya.
Di samping itu, BPBD sudah menghubungi Dinas Kesehatan, PMI, dan BPBD Kabupaten/Kota untuk menyiapkan masker. Hal ini untuk mengantisipasi jika nanti aktivitas Gunung Agung meningkat sampai mengeluarkan debu atau abu, yang dapat menyebar ke mana-mana.
ANTARA