TEMPO.CO, Palembang - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Kapolda Irjen Agung Budi Maryoto menyatakan komitmennya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah dengan 17 kabupaten/kota itu.
Komitmen tersebut untuk menciptakan daerah bebas asap menjelang hingga pelaksanaan Asian Games tahun depan usai. Selain itu, keduanya bersepakat menghilangkan tudingan asing bahwa Sumatera Selatan sebagai eksportir asap, seperti yang terjadi pada 2015 lalu.
Baca: Hutan Terbakar di Sumsel Meluas, Tiga Pejabat Tinggi Turun Tangan
"Karena karhutla ini dampak negatifnya luar biasa, apalagi nanti ada Asian Games," kata Alex, Rabu, 16 Agustus 2017. Menurutnya, beberapa event internasional lain akan terancam batal kalau karhutla terjadi lagi.
Karena itu, Pemprov Sumatera Selatan bersama TNI dan Polri, Satgas Karhutla, masyarakat desa peduli api. dan stakeholder lain bertekad agar karhutla tidak terjadi lagi. Ia mencontohkan, gambut mudah sekali terbakar dan sangat sulit dipadamkan.
"Sepucuk dapat dijadikan Pusat Riset Gambut. Di sana, lahan gambutnya luas, bahkan ada juga yang sudah direstorasi," tuturnya.
Simak juga: Kebakaran Lahan Meluas di Kampar, Petugas Curiga Sengaja Dibakar
Secara terpisah, Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hendry Bastawan menyampaikan Badan Litbang dan Inovasi mengekspos berbagai hasil yang dianggap sukses menangani berbagai persoalan dengan pemerintah daerah setempat.
Sumatera Selatan menjadi tujuan presstour Badan Litbang dan Inovasi yang kedua, sementara sebelumnya adalah Jogjakarta. Kali ini, preestour ke Sumatera Selatan bertujuan mengekspos dan kerja sama di Sepucuk Kabupaten Ogan Komering Ilir. "Saat ini, restorasi gambut menjadi salah satu yang prioritas mengingat pada 2015 lalu terjadi kebakaran hutan dan lahan," ucapnya.
PARLIZA HENDRAWAN