Setelah menyandarkan motornya pada standar, lelaki gempal terlihat ragu-ragu melintasi gerbang rumah. Celingak-celinguk sebentar, ia naik ke teras dan mengetuk pintu. Setelah berbicara sebentar, ia balik kanan menuju sepeda motornya dan pergi hingga lepas dari rekaman kamera. Video dari kamera pengintai itu sudah diperiksa polisi dalam penyelidikan penyiraman air keras kepada Novel Baswedan pada 11 April lalu.
BACA: Eksklusif Video Penyerangan Novel, Gerak-gerik Pria Pencari Gamis
Orang yang berbicara dengan laki-laki gempal itu adalah pembantu rumah Novel Baswedan. Pembantu ini ingat ada seorang lelaki seperti dalam di video itu datang bertamu. "Dia menanyakan apakah di sini ada gamis laki-laki," katanya kepada Tempo, Juni lalu. "Saya jawab tak ada karena di sini hanya menjual gamis perempuan."
Istri Novel Baswedan, Rina Emilda, membuka butik di rumahnya dan menjual secara online. Pembantu ini menjelaskan, hari itu pintu gerbang terbuka karena ia tak buru-buru menutupnya ketika Rina pamit pergi. Pembantu ini sibuk melipat baju-baju di dalam rumah.
BACA: Disiram Air Keras, Novel Baswedan Langsung Telepon Kapolri
Para tetangga Novel yang ditunjuki video itu mengaku melihat sosok laki-laki yang sama mondar-mandir di sekitar Masjid Al-Ihsan pada subuh ketika Novel disiram air keras. Masjid itu hanya lima rumah dari kediaman Novel. Setiap subuh, Novel Baswedan salat berjemaah di sana.
Seorang pengurus masjid masih ingat sosok gempal itu, mondar-mandir di sekitar masjid sehari sebelum penyiraman. Sesekali masuk ke toilet masjid untuk buang air kecil. Lelaki itu lama di luar masjid di samping motor matiknya. "Seperti melihat ke arah rumah Pak Novel," ujar pria 35 tahun ini. "Dia di luar terus dan tak ikut salat."