TEMPO.CO, Jakarta - Kamera pengawas closed-circuit television (CCTV) di rumah Novel Baswedan berhasil merekam pria yang kemudian diketahui bernama Ahmad Lestaluhu. Ia datang ke rumah penyidik senior KPK di Jalan Deposito RT 003 RW 010, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu mengaku mencari pakaian gamis untuk laki-laki.
Kedatangan Ahmad Lestaluhu itu 6 hari sebelum kejadian penyerangan terhadap Novel Baswedan pada Selasa, 11 April 2017. Rekaman CCTV sepanjang 38 detik itu menunjukkan pada pukul 16.55:03, Rabu, 5 April 2017. Tampak seorang pria berpostur agak gemuk mengenakan kaus jumper abu-abu lengan panjang serta mengenakan topi kombinasi hijau dan hitam, berdiri di teras, di depan pintu masuk rumah Novel.
BACA:Dicari Penyerang Novel Baswedan
Pria itu leluasa masuk karena pagar rumah Novel terbuka lebar. Rumah juga sekaligus gerai pakaian muslimah dan jilbab yang dijalani istri Novel, Rina Emilda. Pria yang kemudian diketahui bernama Ahmad Lestaluhu tersebut terlihat pergi setelah asisten rumah tangga Novel menjelaskan bahwa mereka hanya menyediakan pakaian untuk perempuan.
Dalam wawancara dengan majalah Tempo edisi 12-18 Juni 2017, Novel mengungkapkan bahwa ia mendapat informasi dari koleganya seorang perwira menengah di Detasemen Khusus 88 Antiteror yang mengatakan pria yang terekam dalam kamera pengawas di rumahnya adalah Ahmad Lestaluhu, yang diduga keras sebagai salah seorang pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya.
BACA: Ini Daftar Kasus Besar yang Ditangani Novel Baswedan
Novel juga telah mengkomfirmasi foto Ahmad Lestaluhu itu kepada para tetangganyanya yang melihat orang mencurigakan mengintai rumah Novel beberapa waktu sebelum kejadian. Para tetangga sepakat mengiyakan, bahwa orang dalam foto adalah pria yang mencurigakan yang mereka lihat. Berikut ini sebagian kutipan wawancara Tempo dengan Novel.
Anda tanya bagaimana perwira itu mendapat foto Ahmad Lestaluhu?
Saya tanya bagaimana ia mendapatkan foto itu. Mereka melakukan metodologi dalam praktik penyelidikan sebagaimana mereka mencari pelaku teroris. Nah, mereka mendapatkan foto-foto. Salah satunya foto yang ada dia itu. Saya konfirmasikan foto-foto itu kepada tetangga di sekitar rumah. Betulkah ini pelakunya? Semuanya mengatakan, ya, benar. Tetangga yang mengetahui kejadian itu banyak.
Apakah perwira Densus itu yakin Ahmad Lestaluhu adalah penyiram Anda?
Dia menduga ini pelakunya, lalu minta mengkonfirmasinya.
Anda juga yakin?
Ini kejahatan yang mudah diungkap, bukan kejahatan yang terjadi di tempat sepi, di tempat yang enggak ada saksinya. Saksinya banyak, buktinya juga banyak. Jika hampir dua bulan polisi belum bisa mengungkap, saya kasihan kepada polisi. Artinya, kualitas mereka jelek sekali.
Ahmad Lestaluhu sempat ditangkap polisi, tapi dilepas kembali karena beralibi sedang menonton televisi saat Novel disiram air keras. Polisi percaya dan tak berusaha mengorek lebih jauh pengakuan itu seperti umumnya penyelidikan perkara kriminal.
Video Saat Ahmad Lestaluhu di Rumah Novel