TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 2000 Orang Muda Katolik (OMK) dari berbagai negara di Asia mengikuti kegiatan Asian Youth Day (AYD) ke-7 di Yogyakarta. Indonesia, tahun ini menjadi lokasi acara yang diinisiasi para pendamping OMK di Asia dan disetujui oleh Youth Desk Federation of Asian Bishop Conference (FABC) tersebut.
Keuskupan Agung Semarang pun didapuk menjadi penyelenggara AYD ke-7 betema ‘Joyful Asian Youth, Living the Gospel, in Multicultural Asia’ tersebut. Asian Youth Day digelar setiap tiga tahun.
“Perjumpaan ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi OMK untuk berbagi kisah dan harapan untuk Gereja Katolik di Asia serta mendorong keterlibatan OMK sebagai saksi suka cita Injil dalam dialog multikultural,” ujar Ketua Tim Pengarah AYD Yohanes Dwi Harsanto, dikutip dari keterangan pers di website AYD asianyouthday.org, Sabtu, 29 Juli 2017.
Baca: Kisah Lebaran 2017, Pemuda Katolik Jaga Keamanan Perayaan Idul Fitri
Harsanto berkata pihaknya telah melakukan serangkaian kegiatan untuk mempersiapkan para peserta Asian Youth Day. Tim pengarah mengadakan kirab salib yang juga diikuti seluruh paroki Keuskupan Agung Semarang. Mereka pun mengadakan kegiatan pendahuluan, alias pre-event.
“Kegiatan pre-event ini dimaksudkan agar OMK yang belum memiliki kesempatan untuk hadir di acara puncak di Yogyakarta tetap mengalami suka cita AYD di tempatnya,” tuturnya.
Peserta AYD ke-7 dari negara lain pun mendapat kesempatan mengenal Indonesia melalui Days in Diocese (DID) pada 30 Juli-2 Agustus 2017. Ribuan peserta terbagi dalam kelompok, dan menetap bersama keluarga-keluarga yang ada di 11 wilayah keuskupan. DID, menurut Harsanto, menjadi sarana bagi para peserta untuk membangun jaringan dan mempelajari ragam budaya Indonesia dan Asia.
Baca: Alasan Paus Fransiskus Tak Hadiri Asian Youth Day di Yogyakarta
Pada acara puncak atau Days in AYD’s Venue yang di gelar di Yogyakarta pada 2-6 Agustus nanti, AYD tetap mengacu pada tema kehidupan kaum muda dalam keberagaman. Peserta akan menerima pemaparan dan diajak mengunjungi sejumlah lokasi di Yogyakarta yang menjadi bagian dari komunitas Keuskupan Agung Semarang.
“Selain itu, para peserta akan terlibat dalam beberapa kelas workshop bertema orang muda, seperti (terkait) lingkungan, korupsi dan permasalahan sosial lainnya,” ujar Harsanto.
Para remaja Muslim pun rencananya dilibatkan sebagai relawan yang akan bercerita tentang Islam di Indonesia.“Perjumpaan OMK dengan rekan muda Muslim diharapkan dapat menjadi ruang untuk saling memahami Islam dan keharmonisan dalam hidup sebagai orang muda di Indonesia.”
Kegiatan AYD telah dilaksanakan secara rutin. Thailand, Taiwan, India, Hong Kong, Filipina dan Korea Selatan sukses menjadi tuan rumah enam kegiatan AYD sebelumnya.
YOHANES PASKALIS PAE DALE