Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koyo Sebabkan Ikan Mabuk di Danau Ranu Kaki Gunung Lemongan

image-gnews
Danau Ranu Klakah. TEMPO/DAVID PRIYASIDHARTA
Danau Ranu Klakah. TEMPO/DAVID PRIYASIDHARTA
Iklan

TEMPO.CO, Lumajang - Fenomena 'koyo' meracuni ekosistem Danau Ranu Klakah di kaki Gunung Lemongan, Selasa 11 Juli 2017. Akibatnya, ribuan ikan dan udang penghuni danau yang berada di Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang itu menjadi mabuk dan mengapung di permukaan danau.

Rohman, warga Desa Tegal Randu mengatakan masyarakat sekitar danau menyebut fenomena alam ini sebagai 'koyo'. Fenomena ini begitu menghantui para pemilik keramba ikan di danau tersebut.

Ikan yang berada di keramba yang tersebar di pinggiran danau juga terimbas fenomea tersebut.

“Tidak hanya ikan di dasar danau saja yang mengapung karena mabuk, ikan di keramba juga ikut mabuk," kata Rohman yang sehari-hari menjual ikan nila hasil keramba yang dikelola warga sekitar itu.

Warga sekitar, kata Rohman, mempercayai fenomena ini sebagai peristiwa naiknya belerang yang berada di dasar danau ke permukaan  sehingga meracuni ikan yang hidup di danau seluas  22 hektare dengan kedalaman sekitar 28 meter itu.

Fenomena tersebut juga menjadi penanda akan datangnya musim kemarau. "Dulunya fenomena ini sebagai penanda datangnya musim kemarau. Tapi saat ini hujan terkadang masih turun," kata Rohman menambahkan.

Penampakan Danau Ranu Klakah, kata Rohman, juga ikut mengalami perubahan akibat fenomena  koyo ini.

"Warna air danau agak berubah keabu-abuan. Bau belerang juga terasa di sekitar danau," ujar Rohman. Fenomena ini biasanya berlangsung hingga empat sampai lima hari.

Peristiwa ini terjadi sejak Minggu kemarin dan saat ini sudah hari ketiga.Pada hari pertama koyo, udang dan ikan yang berada di dasar ranu yang mengapung.

"Pada hari kedua dan ketiga sekarang ini, ikan di keramba yang terimbas," kata dia. Biasanya, serangan koyo ini mereda ketika hujan turun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, pernah kejadian koyo dimana hujan tidak kunjung turun sehingga sampai hari kedelapan, sehingga dampaknya bertahan lama bisa sampai delapan hari. Akibat serangan koyo ini, pemilik keramba cepat-cepat menjual ikannya sebelum keburu mati.

Harga ikan menjadi turun drastis akibat aksi jual cepat ikan keramba. "Harga ikan anjlok," kata Rohman.

Ikan Nila saat normal seharga Rp 30 ribu hingga Rp 35 Ribu perkilogram, gara-gara koyo, harganya jatuh antara Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu perkilogram.

"Yang kecil-kecil Rp 10 ribu dan yang besar Rp 25 ribu," kata Rohman. Harga ikan yang anjlok ini membuat banyak orang datang ke danau untuk membeli ikan.

Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Teguh Widjoyono mengatakan fenomena koyo itu merupakan faktor alam akibat gas belerang.

"Itu faktor alam yang setiap tahun terjadi," ujarnya. Teguh juga mengatakan kalau hal tersebut juga salah satu bagian dari pengaruh aktivitas Gunung Lemongan.

"Namun tidak ada peningkatan status aktivitas Gunung Lemongan. Berdasarkan laporan harian pengamat Gunung Api Gunung Lemongan di Gunung Kursi, status aktivitas Gunung Lemongan tetap di level aktif normal.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat meresmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan di Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Karawang, Rabu. (ANTARA/Ali Khumaini)
Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta


Presiden Jokowi Resmikan Modeling Kawasan Tambak BINS

4 hari lalu

Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menpan RB Azwar Anas, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin (BINS) di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024). Tambak udang modern seluas 80 hektare tersebut siap memproduksi 7.020 ton ikan nila salin per tahun dan akan menjadi lokomotif industrialisasi ikan nila di Indonesia.
Presiden Jokowi Resmikan Modeling Kawasan Tambak BINS

Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin (BINS), di Karawang, Rabu 8 Mei 2024.


Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

4 hari lalu

Presiden Jokowi meresmikan tambak budidaya udang berbasis kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis 9 Maret 2023. ANTARA/Sinta Ambarwati
Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.


Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo bertolak menuju Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 8 Mei 2024, dalam rangka kunjungan kerja. Melalui Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Kepala Negara lepas landas dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

23 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

26 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.


Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

46 hari lalu

Logo Partai Gerindra
Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.


Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.


Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Saluran irigasi mengering dan ditumbuhi rumput dan gulma di Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang. Foto: David Priyasidharta
Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.


Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.