TEMPO.CO, Mataram - Calon jemaah haji (CJH) Indonesia akan mulai diberangkatkan 28 Juli 2017 dan kepulangannya mulai 6 September 2017. Sedangkan calon jemaah yang melaksanakan ibadah haji asal Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai diberangkatkan 12 Agustus 2017 menggunakan pesawat maskapai Garuda Indonesia.
Untuk permukimannya, pemerintah Indonesia telah menyiapkan hotel bintang tiga di Mekkah Jarak penginapannya sekitar 4,5 kilometer ke Masjidil Haram. Untuk keperluan ibadah haji tersebut disiapkan bus sebagai transportasi jamaah selama 24 jam. Di Madinah, jamaah akan menginap di hotel yang berkelas sama dengan di Mekkah. Hanya saja jaraknya lebih dengan dengan pusat pelaksanaan ibadah haji, yaitu 1100 meter.
Baca juga:
Musim Haji Mulai 28 Juli 2017, Simak Tips Persiapan Ibadah Haji
Sekrretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Hasan Faozi menjelaskan kesiapan layanan para jamaah tersebut sewaktu berbicara pada pelantikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1438 H/2017 M embarkasi Lombok NTB dan Meal Presentasi di Asrama Haji NTB Jum'at 7 Juli 2017.
Menurutnya, setiap tahun selalu terjadi perbaikan dan peningkatan pelayanan. Hal ini menurutnya sesuai dengan tuntutan masyarakat yang dari tahun ke tahun semakin tinggi. “Kami berupaya semaksimal mungkin meningkatkan penyelenggaraan ibadah haji yang berkualitas,” katanya.
Baca pula:
Pesan-pesan Menteri Lukman kepada Calon Jemaah Haji Indonesia
Hasan Faozi menjelaskan bahwa selama menjalani ibadah haji, maskapai penerbangan yaitu Garuda Indonesia akan menyediakan tiga tas bagi jama’ah, yaitu tas bagasi, tas kabin dan tas paspor. Bagi yang melebihi quota itu, disarankannya untuk menggunakan jasa argo.
Sebelumnya, Kepala Bidang Urusan Haji dan Umroh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB Maad menyebutkan bahwa quota haji untuk NTB tahun 2017 ini kembali normal sebesar 10 persen dari jumlah penduduk yaitu 4.476 orang. Ditambah PPHD 38 orang dan petugas 50 orang sehingga menjadi 4.564 orang. ''CJH NTB akan berangkat pertama kalinya menggunakan pesawat Boing 747 seri 400,'' ujarnya. Garuda Indonesia terbang langsung dari Lombok International Airport.
Jika menggunakan Boing 747 - 400 tersebut, diangkut Garuda yang membaginya dalam 10 kelompok terbang (kloter) ditambah tersisa 14 orang yang akan digabung dengan kloter daerah lain. Selama ini, jika ada sisa CJH digabungkan dengan CJH asal Sulawesi Selatan. Waktu tempuh penerbangan dari Lombok ke Jedah mencapai 10 jam.
Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin mengajak seluruh jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2017 Embarkasi Lombok, untuk melayani calon jamaah haji asal NTB dengan sepenuh hati. ''Pelayanan prima yang dilandasi dengan keikhlasan dan tanggung jawab akan memberikan motivasi besar bagi para calon jama'ah haji untuk berhaji sebaik mungkin,'' ucapnya.
Ia menjelaskan adanya kecenderungan jumlah masyarakat NTB yang ingin melaksanakan ibadah haji terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menurutnya sebagai pertanda semakin nembaiknya ekonomi masyarakat NTB. Peningkatan animo berhaji itu, kata Amin selayaknya diikuti peningkatan pelayanan. Terlebih dengan melihat latar belakang jemaah calon haji yang sangat beragam tingkat pengetahuannya, menurutnya, hal itu perlu disikapi oleh jajaran PPIH dengan pelayanan yang terintegrasi atau terkoordinasi dengan baik. PPIH perlu terus meningkatkan sinergitas dengan berbagai pihak terkait untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hambatan dan kendala yang dihadapi oleh jema'ah calon haji, ujarnya.
Saat ini, pendaftar haji asal NTB sudah mencapai 125 ribu orang yang jika disesuaikan dengan kuota 2017 sebanyak 4.476 orang maka diperlukan antrean keberangkatannya atau masuk daftar tunggu selama 23 tahun untuk bisa melaksanakan ibadah haji ke Mekkah - Madinah.
SUPRIYANTHO KHAFID