TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengakui ada wacana istrinya, Netty Prasetiyani, akan maju dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat 2018 bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
"Ada wacana itu. Sampai sekarang belum ada keputusan," kata Aher, sapaannya, saat ditemui di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Sabtu, 8 Juli 2017.
Baca: Digadang PAN di Pilgub Jawa Barat, Bima Arya Masih Bimbang
Aher mengungkapkan partai yang mengusungnya, yaitu Partai Keadilan Sejahtera, belum memutuskan siapa yang akan dimajukan dalam pemilihan. Sehingga, dia sendiri belum memastikan istrinya akan maju sebagai gubernur atau wakil gubernur. Di sisi lain, keputusan itu juga tergantung dari partai yang berkoalisi.
Menurut Aher, Netty kini sudah siap untuk mengikuti kontestasi pilkada. Ia menjelaskan, kesiapannya itu dalam posisi menerima penugasan partai yang mengusung.
Baca: Survei Pilgub Jabar Aa Gym Populer, JK: Popularitas Tak Jamin
"Iya kami dalam posisi siap saja ditugaskan oleh partai, dicalonkan dengan PKS dan selain PKS sampai pada 20 kursi itu bersedia, tidak (bersedia) juga tidak apa-apa," ujarnya.
Mengenai tingkat elektabilitas Netty, Aher mengatakan pihaknya belum melakukan persiapan khusus. Namun, dia menambahkan, jika sudah ada penetapan calon, sosialisasi akan dilakukan lebih giat dan berpengaruh pada tingkat elektabilitas yang naik.
Meski begitu, Aher menilai bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang cukup unik. Sebab, beberapa hasil survei terkait dengan pilkada di sana tidak terlalu akurat lantaran selalu mengalami perubahan yang cepat. Perubahan tren suara ini khususnya terjadi pada hari terakhir menjelang pencoblosan.
Aher pun menceritakan pengalamannya saat mengikuti pilkada sebelumnya. "Tahun 2008 dulu saya kan enggak diunggulkan, tapi bisa menang. 2013 saya juga enggak diunggulkan karena ada yang lebih populer, tapi titik akhirnya menang juga. Makanya hati-hati dengan Jawa Barat ya, surveinya sering kali tidak terlalu akurat," katanya.
FRISKI RIANA