TEMPO.CO,Yogyakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY merespon soal peluangnya untuk mendampingi bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan. Sampai saat sini, Anies yang diusung tiga partai yakni Partai Nasdem, PKS, dan Demokrat belum juga memutuskan sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung.
AHY menyatakan bahwa penentuan cawapres pendamping Anies itu sudah final. Dia menyatakan bahwa ketiga partai politik sudah final menyerahkan masalah itu kepada Anies. Hal itu, menurut dia, tertuang dalam piagam Koalisi Perubahan.
"Ya sebetulnya terkait usulan atau wacana tentang cawapres (Anies Baswedan) itu sudah final," kata AHY saat hadir dalam Fisipol Leadership Forum di UGM Yogyakarta Kamis 20 Juli 2023.
"Kami (tiga partai) sudah tanda tangani yang namanya piagam kesepakatan, salah satu pasal paling penting yakni menyerahkan kepada mas Anies Baswedan untuk menentukan sendiri cawapresnya," kata AHY.
Cawapres Anies harus penuhi 3 kriteria
AHY mengatakan, untuk kandidat cawapres ini tentu harus memenuhi sejumlah kriteria. Kriteria yang dianggap bisa membawa kans kemenangan yang lebih tinggi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
"Nah jadi (soal cawapres) itu sudah kami serahkan (Anies), kami menghindari wacana yang lantas menjadi liar ke sana kemari karena sangat menghormati pilihan itu," kata dia.
AHY percaya, Anies tentu punya pilihan yang rasional atas dasar tujuan yang baik dan cara-cara yang baik pula.
"Kami ingin menunggu waktu yang tepat, momentum yang tepat pada saatnya akan diumumkan oleh capres kita Anies Baswedan," kata AHY.
AHY menuturkan pihaknya saat ini berkonsentrasi agar Pemilu 2024 bisa terselenggara dengan damai, demokratis, dan masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya secara rasional.
AHY memang disebut-sebut sebagai salah satu kandidat cawapres pendamping Anies pada Pilpres 2024. Selain dia, sejumlah nama lainnya sempat mencuat seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan hingga putri Presiden Indonesia ke-4 Abdurrachman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid.