Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akademisi: Keberagaman di Bali Terlihat dari Kampung Tradisional

image-gnews
Umat Islam membawakan tarian Rodat Kepaon dalam Pawai Bale Suji saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Islam Kepaon, Denpasar, Bali, 12 Desember 2016. Tari Rodat Kepaon merupakan tarian Islam yang selalu dibawakan oleh para pemuda saat hari besar Umat Islam. (TEMPO/Johannes P. Christo)
Umat Islam membawakan tarian Rodat Kepaon dalam Pawai Bale Suji saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Islam Kepaon, Denpasar, Bali, 12 Desember 2016. Tari Rodat Kepaon merupakan tarian Islam yang selalu dibawakan oleh para pemuda saat hari besar Umat Islam. (TEMPO/Johannes P. Christo)
Iklan

TEMPO.CO, Singaraja -- Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali,I Made Pageh Mhum mengajak kalangan generasi muda di daerah itu belajar toleransi dari sejarah masa lampau. "Jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah karena bangsa ini pada awalnya pun dibangun dari nilai-nilai toleransi beragama," kata dia, di Singaraja, Sabtu 27 Mei 2017.

Ia mengatakan, para leluhur dan juga pelaku sejarah telah mewariskan nilai-nilai toleransi yang begitu indah. Salah satunya di Bali yang kini diklaim sebagai salah satu barometer toleransi di tanah air. Pageh mengungkapkan, eksistensi keberagaman di Pulau Dewata dapat diamati dari keberadaan beberapa kampung tradisional yang masih saja eksis hingga kini. (Baca: Bersarung, Mahasiswa Amerika Belajar Islam di Pesantren Tebuireng)

"Seperti di Singaraja misalnya ada Kampung Jawa, Kampung Bugis, Kampung Madura yang mencirikan banyak etnis dapat hidup berdampingan dengan sangat harmonis dan itu terjadi ratusan tahun lalu," tutur dia.

Ia berharap semua pihak dapat menjaga eksistensi keberagaman yang ada. Menurutnya toleransi sudah berjalan baik. Namun, kata dia, ada paham-paham baru yang dibawa para anak muda yang berkesempatan menuntut ilmu agama di luar Bali, yang ingin mengubah tatanan toleransi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Fenomena yang ada saat ini karena sudah merasa pintar tentang agama maka dia ingin mengubah adat istiadat dan kebiasaan yang sudah secara turun temurun dilakukan," tutur dia. (Baca: Umat Islam dan Kristen di Desa Ini Kerja Bakti Sambut Ramadan)

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

25 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

42 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.


Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Menikmati pemandangan indah di pinggir danau venue dayung, Jakabaring Sport City. Disini pengunjung dapat pula olahraga jogging sore sembari ngabuburit. TEMPO/Parliza Hendrawan
Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.


Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berfoto bersama dengan pengurus BEM PTNU Se-Nusantara di Jakarta, Rabu (15/2/23).
Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.


Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.


Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum menghadiri Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu, (16/11).
Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.


Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Sejarah Pertama di SMAK St. Fransiskus, Siswi Muslim Menjadi Ketua OSIS. Instagram/smakstfransiskusrutengntt
Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.