TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengutuk aksi peledakan bom Kampung Melayu, Jakarta. “Kita mengutuk. Menjelang bulan puasa mengumbar bencana. Siapa pun orangnya,” kata dia di Bandung, Jumat, 26 Juni 2017.
Deddy mengatakan, aksi teror itu tidak bisa dibenarkan. “Tidak bisa dibenarkan, menjelang Ramadan, umat Islam bersiap-siap melaksanakan ibadah,tiba-tiba bentuk teror ini,” kata dia.
Baca: Polisi Periksa 3 Orang Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu
Menurut dia, tidak ada kompromi atas aksi teror tersebut. “Enggak ada kompromi terhadap teroris itu,” kata Deddy.
Dia meminta agar semua pihak tidak berspekulasi soal pelaku aksi teror itu. “Jangan menerka-nerka, biar pihak berwajib meneliti dulu, siapa pun itu, dari mana pun asalnya,” kata Deddy.
Terkait teror bom Kampung Melayu, Kepolisian RI menangkap tiga orang secara terpisah di kawasan Bandung pada 25 Mei 2017. Mereka adalah JIS, 56 tahun; WS, 36 tahun; dan A, 30 tahun. Penangkapan itu dilakukan setelah polisi memetaan jaringan sel teroris dari peledakan bom Kampung Melayu.
Deddy Mizwar berharap aparat kepolisian menyelidiki secara tuntas bom Kampung Melayu. “Memang harus dituntaskan. Kalau enggak, jadi modus nanti,” kata dia.
AHMAD FIKRI
Video Terkait: Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu di Bandung