TEMPO.CO, Brebes - Ratusan gubuk berukuran 4x5 meter yang berdiri di sepanjang Pantai Randusanga Indah, Brebes dibongkar paksa, Rabu, 17 Mei 2017. Tempat yang diduga sebagai blik mesum ini dibongkar oleh Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Brebes saat razia bersama Dinas Pariwisata. “Razia ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga kondusifitas menjelang Ramadan,” kata Plt. Kepala Satpol PP Brebes, Budi Darmawan.
Bangunan nonpermanen itu mirip bilik karena di beberapa sisi tertutup terpal. Gubuk berbahan bambu itu dibangun berderet disepanjang lebih dari satu kilometer. Bangunan itu diduga memang sengaja disediakan oleh pemilik warung dan untuk digunakan sebagai ajang mesum para pengunjung. Satpol PP Brebes pun membongkarnya.
Baca Juga:
Baca juga:
Satpol PP Tangerang Selatan Bongkar Warung Remang-remang
Menurut Budi, dugaan itu berdasarkan laporan dari masyarakat, yang menyebut tempat itu kerap digunakan muda mudi untuk berbuat asusila. Terbukti, saat razia berlangsung, beberapa pasangan bukan suami istri tertangkap basah sedang bermesraan di bilik tersebut. “Semuanya kami bongkar karena diduga disalahgunakan oleh para remaja untuk mesum,” ujar dia.
Dia mengatakan sebelumnya para pedagang sudah diberi peringatan untuk membongkar bilik-bilik tersebut. Namun peringatan itu tidak digubris. Setelah dibongkar, puing-puing bangunan dikembalikan ke pedagang. Tapi ada juga yang diangkut ke kantor Satpol PP. "Kami meminta kepada pedagang agar tidak kembali memasang bilik-bilik itu," katanya.
Baca pula:
Rekam Hasil Razia, Satpol PP Kembangkan Sistem Informasi
Sementara itu, Kepala Seksi Destinasi Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Brebes, Kholidin mengungkapkan gubuk-gubuk tersebut tidak memiliki izin alias liar. Menurut data dinas tersebut, jumlah pedagang di sana jumlahnya mencapai 75 orang. “Mereka semua tidak memilik izin,” katanya.
Pembongkaran sempat mendapat perlawanan dari sejumlah pemilik warung. Mereka memprotes bilik mereka dibongkar paksa. Bahkan, petugas dan pedagang sempat beradu mulut. Sinang, 50 tahun, salah seorang pedagang mengatakan pembongkaran paksa terkesan tidak adil, karena hanya dilakukan di sisi timur saja. “Padahal di sisi barat itu lebih banyak dan lebih besar,” ujar dia.
Menjelang Ramadan ini, Satpol PP rencananya akan mengintensifkan patroli ke sejumlah tempat yang dianggap sebagai tempat mesum. Termasuk lokasisasi prostitusi di sejumlah kecamatan. Menurut Budi, pihaknya berencana menutup tiga lokalisasi yakni Ciregol, Kecamatan Tonjong, Brengbreng di Kecamatan Jatibarang, di Daerah Pantura Kecamatan Losari.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ