Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencarikan Posisi bagi Polisi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Dua hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, 19 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia memutuskan bahwa Kepolisian Indonesia berada dalam lingkungan Departemen Dalam Negeri. Pada 29 September 1945, pemerintah mengangkat Raden Said Soekanto Cokrodiatmojo sebagai Kepala Kepolisian Indonesia Pusat. Namun, posisi itu hanya bertahan beberapa bulan. Pada 1 Juli 1946, keluar Penetapan Pemerintah Nomor 11/SD/1946, yang menyatakan Kepolisian Indonesia menjadi jawatan tersendiri langsung di bawah perdana menteri. Hingga sekarang, 1 Juli lantas diperingati sebagai Hari Bhayangkara. Seiring dengan semangat reformasi dan untuk mengimplementasi prinsip supremasi sipil, lembaga swadaya masyarakat Pro Patria pernah mengusulkan kepada Komisi Konstitusi yang dipimpin Profesor Sri Soemantri agar menempatkan seluruh kekuatan angkatan bersenjata di bawah suatu otoritas politik sipil yang sah. Jika TNI secara politik sudah di bawah Departemen Pertahanan, tinggal bagaimana menempatkan polisi. Karena polisi mempunyai kewenangan keamanan dan hukum, ada yang mengusulkan agar polisi di bawah Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan. Atau di bawah Departemen Dalam Negeri, karena juga mengandung unsur pelayanan masyarakat. Namun, pengamat militer dari Center for Strategic and International Studies, Kusnanto Anggoro, dalam sebuah diskusi menilai usul tersebut masih kurang tepat. Sebab, polisi di Indonesia juga mempunyai satuan Brigade Mobil yang bersifat setengah militer. Karena itu, usul Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan Mayor Jenderal Dadi Susanto agar membentuk departemen baru patut direnungkan. Seperti di Amerika Serikat, kata dia, juga menempatkan polisi di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri (Homeland Security). "Tapi membentuk departemen baru sangat mahal. Overhead cost-nya sangat besar," katanya. DIMAS ADITYO
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tiga Tokoh di Balik Penghentian Pemutaran Film G 30 S PKI

18 September 2017

Arifin C Noor (kedua dari kiri) saat syuting film G30S/PKI di Jakarta, 1984. Dok. TEMPO/Maman Samanhudi
Tiga Tokoh di Balik Penghentian Pemutaran Film G 30 S PKI

Pemutaran film yang bernuansa pengkultusan tokoh, seperti film Pengkhianatan G30S/PKI, yidak sesuai lagi dengan dinamika reformasi.


Insiden Kebumen Diduga Akan Banyak Terjadi di Daerah Lain  

19 April 2011

Juwono Sudarsono. TEMPO/Dwi Narwoko
Insiden Kebumen Diduga Akan Banyak Terjadi di Daerah Lain  

Mantan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono memperkirakan insiden bentrok TNI Angkatan Darat dengan warga seperti yang terjadi di Kebumen, akan banyak lagi terjadi.


Presiden Panggil Menteri Pertahanan

31 Agustus 2009

Presiden Panggil Menteri Pertahanan

Pertemuan keduanya diduga terkait temuan ratusan senjata milik PT Pindad beberapa hari lalu. Senjata itu disita aparat Kepolisian Filipina diatas kapal berbendera Panama.


Menteri Pertahanan: Ekspor Material Laut Urusan Polhukam

12 Maret 2007

Menteri Pertahanan: Ekspor Material Laut Urusan Polhukam

Soal pasir laut dan material lain tersebut, kata Juwono, bukan hanya soal pertahanan.


DPR-Pemerintah Siap Bahas Aturan Ratifikasi Anti-Rajau Darat

28 November 2006

DPR-Pemerintah Siap Bahas Aturan Ratifikasi Anti-Rajau Darat

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat meratifikasi rancangan Undang-undang Pelarangan Penggunaan, Penimbunan, Produksi dan Transfer Ranjau Darat, Anti Personil, dan Pemusnahannya. Kedua pihak telah memperbaiki sepuluh poin pada rancangan undang-undang itu.


Supaya TNI dan Polisi Lebih Serasi

2 November 2006

Supaya TNI dan Polisi Lebih Serasi

Ketika badai Katrina menimpa wilayah New Orleans, Amerika Serikat, awal September 2005, tentara negara adidaya itu berada di garda depan dalam upaya penyelamatan dan penjagaan keamanan.


Presiden Akan Bertemu PM Sri Lanka

26 Oktober 2006

Presiden Akan Bertemu PM Sri Lanka

Kedua kepala pemerintahan akan membahas kerja sama di bidang pertahanan dan antiterorisme. Secara khusus, Wickramanayake akan membahas mengenai perdagangan senjata gelap untuk gerilyawan Macan Tamil Elam.


Sri Lanka Sinyalir Indonesia Jadi Jalur Senjata Gelap Macan Tamil

26 Oktober 2006

Sri Lanka Sinyalir Indonesia Jadi Jalur Senjata Gelap Macan Tamil

Perdana Menteri Sri Lanka Hon Ratnasiri Wickramanayake mensinyalir galangan kapal Indonesia sebagai salah satu jalur yang digunakan oleh kelompok teroris garis keras Macan Tamil.


30 Hari Mengurus Asap

17 Oktober 2006

30 Hari Mengurus Asap

Nama Juwono Sudarsono layak masuk Museum Rekor-Dunia Indonesia sebagai orang yang menjadi anggota kabinet di bawah empat presiden.


Juwono Sudarsono: Saya Lebih Sipil daripada Orang Sipil

17 Oktober 2006

Juwono Sudarsono: Saya Lebih Sipil daripada Orang Sipil

Saya merasakan di tiap angkatan, Mabes, dan Dephan sendiri masih ada yang tak puas, karena kenikmatan yang telah mereka rasakan selama ini cenderung bertabrakan dengan dua hal yang hendak saya kurangi, yaitu bocor dan boros.