TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan membangun 25 ribu Rumah Sejahtera Tapak (RST) pada 2017. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan target tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yaitu membangun satu juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah pada 2016. Namun target tersebut hingga kini baru terealisasi sebanyak 8 ribu rumah.
“Kendalanya itu pada perizinan di daerah-daerah,” kata Saifullah saat audiensi dengan DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur di Ruang Kerja Wakil Gubernur, Jalan Pahlawan 110, Surabaya, Senin, 6 Maret 2017.
Baca juga:
Kerja Sama Bilateral RI-Singapura, Wiranto: Soal Terorisme dan Radikalisme
Nokia dan BlackBerry Ramaikan Pasar Android, Akankah Sukses?
Menurut pria yang juga akrab dipanggil Gus Ipul tersebut, masih banyak daerah yang belum mengetahui kebijakan perizinan yang baru sehingga membutuhkan sosialisasi. Dia mengatakan akan membicarakan perihal tersebut kepada Gubernur Jawa Timur.
Sementara itu, Ketua DPD REI Jawa Timur Happy Gunawarman mengatakan kendala yang ditemui pengembang terutama terjadi di wilayah kabupaten/kota. Menurut dia, di satu sisi pemerintah sudah mendukung melalui kebijakan presiden, dengan adanya peraturan presiden dan surat edaran Menteri Dalam Negeri. Namun belum berjalan mulus karena banyak kabupaten/kota yang belum menjalankan kebijakan ini.
“Di lapangan sering terhambat perizinan yang berbelit-belit. Kami meminta agar ada sinkronisasi dari pemerintah pusat dan daerah,” kata Gunawarman.
Gunawarman menambahkan, beberapa daerah di Jawa Timur yang sudah siap mengembangkan RST ini di antaranya Madiun, Kediri, Jember, dan Banyuwangi. RST ini merupakan rumah dengan tipe 36/60 dengan target harga Rp 123 juta untuk Provinsi Jawa Timur, dengan kenaikan harga 5-7 persen per tahun. RST ini dikenakan uang muka Rp 1 juta dengan angsuran Rp 800 ribu per bulan selama 15 tahun.
JAYANTARA MAHAYU