TEMPO.CO, Wonogiri - Suhu politik di ibu kota DKI Jakarta tengah menghangat. Para perantau asal Wonogiri, Jawa Tengah, diminta ikut mendinginkan suasana. Di antaranya soal rencana aksi 112 ataupun kondisi umum menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Saat ini terdapat ratusan ribu warga Wonogiri yang mengadu nasib di Ibu Kota.
"Ada lebih dari 200 ribu warga yang merantau ke Jakarta," kata Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa saat ditemui di kantornya, Jumat, 10 Februari 2017. Sebagian besar perantau bekerja di sektor informal, seperti pedagang bakso dan jamu.
Baca: Aksi 112 Kental Aroma Politik, Ini Pesan Kapolri Tito
Menurut Edy, Ibu Kota menjadi tempat bagi warganya untuk mencari nafkah. Sehingga, keamanan di Jakarta sangat dibutuhkan agar perekonomian tetap berjalan normal.
Dia juga meminta agar para perantau tidak melakukan kegiatan yang berpotensi memperkeruh suasana. "Kami menghimbau para perantau ikut mendinginkan suasana menjelang pemilihan gubernur," katanya.
Lagi pula, para perantau tersebut masih tercatat sebagai warga Wonogiri meski telah bertahun-tahun tinggal di Jakarta. Mereka tidak memiliki kepentingan dengan proses pemilihan gubernur di Jakarta. "Yang penting pemilihan berjalan aman dan lancar," katanya.
Baca: Rizieq Temui Wiranto, Aksi 112 Jadi Zikir di Istiqlal
Kepala Kepolisian Resor Wonogiri Ajun Komisaris Besar Ronal Reflie Rumondor mengatakan, hingga saat ini belum ada informasi keberangkatan warga Wonogiri untuk mengikuti aksi 112. "Sejauh ini tidak ada yang berangkat," katanya.
Kondisi itu juga serupa saat aksi 411 dan 212 di Jakarta lalu. Menurut dia, tidak ada rombongan yang berangkat dari Wonogiri. "Misal pun ada hanya individu dan bergabung dengan rombongan luar kota," katanya.
AHMAD RAFIQ
Simak juga: Sekjen FPI DKI Mangkir, Pengacara: Pak Novel Ada Agenda Lain