TEMPO.CO, Trenggalek – Seorang pemuda bernama Edi Santoso dibekuk polisi lantaran memotret perempuan yang sedang mandi di kawasan wisata Pantai Pasir Putih, Karanggongso, Trenggalek, Jawa Timur, Rabu, 25 Januari 2017.
Lelaki asal Sidoarjo yang bekerja sebagai sopir angkutan wisata di Pantai Pasir Putih ini nyaris dihajar warga saat tepergok memotret wisatawan perempuan berinisial WA. “Dia menunggu korbannya di kamar mandi umum,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Watulimo Brigadir Kepala Sugik Widianto.
Baca juga:
Termakan Hoax Istri Selingkuh, Pria Ini Bakar Rumah Tetangga
Ibu Ini Minta Pria Kenalannya di Facebook Menculik Putrinya
Saat mengetahui korban masuk ke salah satu bilik kamar mandi, Edi diam-diam menyelinap ke bilik sebelahnya. Dua bilik itu hanya dibatasi penyekat setinggi dua meter dan tak dipisahkan antara perempuan dan laki-laki.
Kondisi itu dimanfaatkan Edi. Dia mengulurkan tangan ke atas penyekat dan mengarahkan kamera telepon genggamnya ke bilik WA. Perbuatan Edi terbilang nekat lantaran pada saat yang bersamaan suami WA sedang berjaga di depan pintu bilik.
Meski sempat memotret tubuh WA dalam kondisi bugil, ulah itu tepergok oleh korban yang langsung berteriak. Suami korban segera mendobrak bilik Edi. Bersama warga, pelaku berhasil ditangkap dan diserahkan ke Kepolisian Sektor Watulimo. “Ada bukti rekaman foto di ponsel pelaku,” kata Sugik.
Petugas yang memeriksa Edi sempat geleng-geleng kepala saat mengetahui pelaku juga masih berstatus wajib lapor setelah ditangkap polisi lantaran melakukan hal yang sama di Mojokerto. Dia diganjar hukuman 16 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Mojokerto atas perbuatannya merekam perempuan mandi di sungai. Edi juga tercatat melakukan hal serupa di Malang tapi tidak dilaporkan ke polisi.
Kepolisian Resor Trenggalek menjerat pelaku dengan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. Ancaman hukuman atas pelanggaran ini adalah penjara maksimal 12 tahun.
Edi Santoso terlihat santai-santai saja. Wajahnya seperti tak berdosa. Dia berujar menyimpan seluruh hasil jepretannya sebagai koleksi pribadi. Dengan wajah cungar-cungir dia berujar bahwa hasil jepretannya terhadap WA ternyata kurang fokus. “Dapat dua, satunya kabur,” katanya.
HARI TRI WASONO