TEMPO.CO, Jakarta - Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 pimpinan Agung Laksono dan Aziz Syamsuddin resmi melakukan rekonsiliasi di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis, 19 Januari 2017.
Kedua kubu telah sepakat melakukan rekonsiliasi dengan menandatangani nota kesepakatan pemahaman rekonsiliasi. Penandatanganan damai itu disaksikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
"Hari ini sangat penting bagi Partai Golkar, khususnya dalam memantapkan solidaritas internal dalam rangka menghadapi momentum-momentum politik di masa yang akan datang," kata Novanto usai ikut meneken nota kesepakatan rekonsiliasi Kosgoro 1957.
Novanto berujar rekonsiliasi salah satu organisasi sayap Partai Golkar itu dapat tercapai setelah dirinya beberapa kali menghubungi Agung Laksono dan Aziz Syamsuddin.
Sebelumnya, Kosgoro 1957 sempat mengalami perpecahan setelah Aziz menyatakan diri terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Kosgoro 1957 melalui Musyawarah Besar Luar Biasa di Bali pada Januari 2016. Padahal ketika itu Agung yang masih menjabat sebagai Ketua Umum Kosgoro hingga tahun 2018 menolak mengakui kepemimpinan Aziz.
Dalam rekonsiliasi tersebut disepakati bahwa posisi Ketua Umum Kosgoro 1957 tetap dipegang oleh Agung Laksono dan posisi Wakil Ketua Umum dijabat oleh Aziz Syamsuddin.
Novanto mengatakan adanya rekonsiliasi menandai berakhirnya dualisme kepengurusan Kosgoro 1957. "Rekonsiliasi ini merupakan kebangkitan dan kejayaan Golkar untuk tahun 2019," kata Novanto.
DENIS RIANTIZA | KSW