TEMPO.CO, Palembang - Petugas polisi hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan di Desa Prumpung Raya, Herman Sawiran, memastikan seorang warga tewas diserang harimau. Korban merupakan warga Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Menurut Herman, kejadian berlangsung pada Selasa malam, 10 Januari 2017. "Kami belum tahu apakah sudah dimakamkan," kata Herman, Rabu, 11 Januari 2017.
Dari informasi yang diterima, warga yang bernama Sudir, 25 tahun, bersama empat orang temannya sedang mencari daun nipah di lokasi tersebut. Herman mengatakan pihaknya mendapatkan informasi dari warga bahwa sekitar pukul 20.00 WIB Sudir dan kawan-kawan diserang harimau.
"Mereka memang mencari nipah di lokasi tersebut," ujarnya. Herman menjelaskan, sampai saat ini pihaknya masih mencari informasi terkait hal itu. Sebab, lokasi kejadian cukup jauh dan untuk menuju ke lokasi harus menggunakan jalur sungai, sementera kondisi sudah gelap gulita dan dinilai membahayakan.
Lokasi kejadian itu berada di kawasan pinggiran hutan lindung. Harimau itu langsung menyerang bagian leher Sudir (korban). Korban pun langsung tewas, sementara empat orang lainnya menyelamatkan diri. Diketahui empat warga yang lain adalah Udin, Mus, Saidina, dan Limin.
Sementara itu, peneliti konservasi hewan, Asep Adhi, mengatakan seekor harimau dapat menyerang manusia pasti ada akibatnya. Salah satunya karena habitat harimau terganggu. Selain itu, kata dia, kemungkinan karena insting untuk melindungi diri, harimau tersebut menyerang para korban. "Bisa jadi karena habitat mangsanya juga habis, dan warga tersebut masuk ke kawasannya," katanya.
PARLIZA HENDRAWAN