TEMPO.CO, Depok - Menteri Sosial Khofifah Indar Parwansa menyatakan kartu elektronik warung gotong royong kelompok usaha bersama (E-Warong KUBE), lebih hebat dari kemampuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yang menipu dengan modus penggandaan duit. "E-Warong merupakan kartu ajaib, yang lebih sakti dari Dimas Kanjeng," kata Khofifah saat meresmikan E-Warong di Depok, Senin 9 Januari 2016.
Ia menuturkan dua bulan lalu, publik digemparkan dengan dukun yang mengaku bisa menggandakan uang. Tapi, kemampuan dukun abal-abal pengganda uang, tersebut kalah dengan kartu E-Warong yang bisa mengeluarkan duit tunai langsung. Penerima E-Warong, Khofifah berujar, bisa mencairkan duit di mesin ATM maupun membeli kebutuhan pokok di koperasi yang telah membentuk E-Warong.
Baca juga:
Ridwan Kamil Mulai Membaik, tapi Masih Harus Dirawat
Menteri Khofifah Resmikan E-Warong di Depok
E-Warong bakal diberikan ke penerima Program Keluarga Harapan dan Beras Sejahtera. Bantuan Rastra diberikan senilai Rp 110 ribu perbulan. Dana Rastra tidak dapat dicairkan dengan uang tunai. Dana tersebut bisa dibelanjakan untuk membeli kebutuhan pokok di E-Warong.
Adapun, E-Warong bakal menjual bahan pokok seperti gula dan beras dengan harga eceran tertinggi. Harga tersebut diklaim bakal lebih murah dari warung lainnya. "Seperti beras medium di E-Warong HET-nya Rp 8 ribu dan gula Rp 12,5 ribu. Itu sudah tidak bisa di atasnya harga di E-Warong," tuturnya.
Menteri Khofifah juga meminta warga miskin tidak lagi tergiur dengan pola kekayaan dengan modus perdukunan seperti Dimas Kanjeng. "Jangan percaya lagi orang seperti Dimas Kanjeng, yang mengaku bisa menggandakan uang. Program PKH akan berusaha menuntaskan kemiskinan anak penerima program E-Warong," ujarnya.
Mendatang, E-Warong juga bakal menyediakan elpiji 3 kg dan subsidi listrik. Beberapa wilayah sedang berusaha menyediakan kedua kebutuhan tersebut. "Depok juga akan mengusakan agar elpiji dijual di E-Warong," tuturnya.
IMAM HAMDI