TEMPO.CO, sentul - Presiden Joko Widodo mengatakan peran guru sangat penting dalam menanamkan pemahaman keberagaman pada anak didik. Untuk itu dia meminta para guru menanamkan pemahaman tersebut dalam upaya menciptakan kerukunan dan kedamaian
"Saya minta pada guru menyampaikan pada anak didik kita, agar kita bersatu dan rukun. Kita memang berbeda-beda. Berbeda warna kulit, rambut, semua berbeda-beda," kata Jokowi saat berpidato di puncak peringatan Hari Guru Nasional 2016 dan Hari Ulang Tahun PGRI ke-71, Minggu, 27 November 2016, di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.
Jokowi mengatakan pemahaman keberagaman itu sangat penting karena Indonesia adalah yang sangat beragam. Terdiri dari 17 ribu lebih pulau, 516 kabupaten/kota. Indonesia mempunyai keanekaragaman yang tidak dimiliki negara manapun di dunia. Ada 700 suku bangsa dan 1.100 bahasa lokal, serta adat-istiadat yang berbeda. "Betapa kita ini sangat beragam," kata Presiden.
Baca: Pemerintah Diminta Tegas Terhadap Anti Bhinneka Tunggal Ika
Perbedaan tersebut, Jokowi melanjutkan, adalah pemberian dari Tuhan yang harus dijaga. Masyarakat harus bersatu dalam kehidupan yang rukun dan damai. "Hal-hal seperti ini yang harus disampaikan pada anak didik kita, bahwa kita semua bersaudara."
Pesan kedua yang disampaikan Jokowi adalah agar para guru menanamkan nilai-nilai karakter pada anak didik, seperti kerja keras, kejujuran, kedisiplinan, optimisme. "Mohon agar ini disuntikan pada anak-anak, etika mengormati guru, orang tua, seniornya, karena ini nilai-nilai bangsa Indonesia," katanya.
Jokowi menambahkan pelajaran seperti matematika, fisika, biologi, PKN,dan sebagainya memang diperlukan. Namun penanaman nilai-nilai pembentukan karakter juga diperlukan. Apalagi, Indonesia menghadapi persaingan global dengan bangsai-bangsa lain, sehingga karakter bangsa perlu ditanamkan sejak dini.
Baca: Hadiri Syukuran Antasari, JK: Kebenaran Itu Harus Terungkap
Poin ketiga yang disampaikan Jokowi adalah soal etika dalam menggunakan media sosial. Presiden menyebutan media sosial saat ini sudah sangat terbuka dan tidak bisa kita hambat dengan cara apa pun. Sayangnya, medsos justru digunakan untuk saling hujat, menjelekkan antar anak bangsa, saling memaki, memfitnah, adu domba. "Ada semua ini di media sosial. Ini bukan tata nilai bangsa Indonesia," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, satu-satunya cara untuk mencegah medsos digunakan untuk hal-hal negatif adalah menanamkan peserta didik dengan karakter dan nilai-nilai yang positif. Peran ini menjadi tugas bagi guru dalam mendidik siswa. "Saya titip agar anak kita diajak bermedia sosial yang santun, dengan tata nilai yang baik. Mengajak ke arah positif."
Puncak peringatan Hari Guru Nasional 2016 dihadiri antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, para kepala daerah, 13 perkumpulan atau asosiasi guru, serta dihadiri sekitar 16 ribu guru dari berbagai daerah. Dalam kesempatan ini, Presiden juga menganugerahkan penghargaan Satya Lencana Pendidikan pada 15 orang guru teladan. Peringatan pada tahun ini mengambil tema Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karya.
Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy mengatakan guru memiliki peran yang sangat mulia dan sangat strategis. Untuk itu dia mengajak seluruh guru dan tenaga kependidikan Indonesia untuk bangga pada profesi tersebut. "Hari ini adalah harinya orang-orang mulia yang menyiapkan generasi masa depan yang lebih cemerlang," katanya.
Simak: Awas Ada Narkoba dalam Tembakau Indonesia
Muhadjir menambahkan, sejak ditetapkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen, secara resmi guru dinyatakan sebagai pekerja profesional. Untuk meningkatkan kesejahteraan guru, pemerintah bertekad memberi tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru yang sudah bersertifikat.
Upaya ini diharapkan bisa memberi dampak nyata bagi perbaikan kompetensi dan kinerja guru yang dibuktikan dengan peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa. "Kedepan juga perlu segera dirumuskan kebijakan agar sebagian tunjangan profesi guru bisa diinvestasikan bagi peningkatan kinerja guru melalui program pelatihan dan usaha guru belajar mandiri," kata Muhadjir.
AMIRULLAH