TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan sedikitnya ada tujuh aparat penegak hukum yang terluka karena dipukuli demonstran dalam aksi 4 November. Dalam aksi itu, massa menuntut pemerintah mengadili calon Gubernur inkumben DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Wiranto, korban yang terluka itu di antaranya tergeletak lemas setelah dipukuli sehingga butuh dibopong aparat lainnya. Wiranto mengklaim merangkul salah satunya. Tujuannya menenangkan aparat yang rata-rata masih muda itu. Dari situlah, kata dia, bercak darah berasal. "Saya rangkul dan saya tenangkan," katanya Jumat, 4 November 2016.
Baca: Saat Pendemo Kepung Istana, Rupanya Ini yang Diperbuat Ahok
Semula, gelapnya malam menyembunyikan bercak merah di lengan kanan Wiranto setelah mengecek demonstrasi yang digelar organisasi kemasyarakatan Islam di depan Istana Kepresidenan, Jumat, 4 November 2016. Bercak-bercak darah itu menyebar di sekitar lengan hingga dada dengan warna yang menyerupai darah.
Wiranto tidak menyadari keberadaan bercak itu. Beberapa kali ditanyai awak media, ia hanya diam. Dia baru sadar ketika awak media elektronik menyinari bercak tersebut dengan sinar lampu flash. "Huh, bekas apa? Di mana? Oh, ini," ujar Wiranto sembari mencari cari bercak kemerah-merahan itu.
Baca: Bercak Darah di Baju Wiranto dalam Demo 4 November
Wiranto awalnya mengaku tidak tahu bercak merah itu berasal dari mana. Saat ajudannya memberitahukan peristiwa yang dialami Wiranto, baru ia ingat bahwa bercak itu bekas darah aparat yang berjaga di depan Istana Kepresidenan yang ia sebut sebagai prajurit. "Ini darah prajurit yang dipukuli tadi."
ISTMAN M.P.
Simak Pula
Saat Pendemo Kepung Istana, Rupanya Ini yang Diperbuat Ahok
Polisi Hadang Massa Luar Batang yang Datangi Perumahan Ahok