TEMPO.CO, Pekanbaru - Bambi bucket berkapasitas 4 ton air yang biasa digunakan helikopter Sikorsky dalam operasi pemadaman kebakaran lahan jatuh saat memadamkan api di Rimbo Panjang, Kampar, Jumat, 7 Oktober 2016.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden lepasnya ember raksasa dari helikopter tersebut. "Bambi bucket dalam keadaan aman dan tidak ada korban di lokasi," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi, Jumat, 7 Oktober 2016.
Henri berujar, semula helikopter Sikorsky melakukan operasi pemadaman kebakaran lahan di Rimbo Panjang sejak pukul 08.17 WIB. Helikopter telah melakukan water bombing sebanyak 50 kali.
Namun, saat melakukan bombing ke-51 sekitar pukul 10.57, pilot mengambil keputusan melepaskan bambi bucket mengingat kondisi angin cukup kencang di lokasi kebakaran dan tidak memungkinkan melakukan pemadaman. Bambi bucket dijatuhkan demi alasan keamanan penerbangan.
Baca: Siaran Langsung Sepak Bola Malam Ini: Prancis Vs Bulgaria
Henri memastikan pelepasan bambi bucket itu sesuai dengan standar prosedur dan keamanan. Setelah posisi bambi bucket diketahui, ucap dia, pilot memutuskan mendarat di lokasi sekitar jatuhnya ember raksasa itu untuk memastikan tidak ada korban jiwa.
"Setelah mendapatkan informasi dari tim darat di lokasi bahwa ember raksasa jatuh dalam kondisi aman, pilot memutuskan kembali ke home base untuk melaksanakan evaluasi bersama tim Satgas Udara," tuturnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, kata Henri, helikopter dan pilot dipastikan dalam kondisi aman dan normal. Sementara itu, operasi pemadaman helikopter Sikorsky dihentikan untuk dilanjutkan pengecekan secara menyeluruh sesuai dengan prosedur keselamatan terbang. "Saat ini tim satgas tengah melakukan investigasi dan evaluasi safety bersama," ucapnya.
Koordinator Masyarakat Peduli Api Herri berujar, saat bambi bucket dijatuhkan itu bertepatan dengan tim Satgas Darat tengah bekerja padamkan api. Namun dia memastikan kondisi aman terkendali. "Kondisi aman," tutur Herri melalui pesan singkat.
Simak: Dukun Anton Minta Mahar Ini Untuk Tarik Emas Batangan
Kebakaran lahan di Rimbo Panjang sudah berlangsung sejak empat hari lalu. Seluas 30 hektare lahan kosong bergambut hangus terbakar. Masyarakat Peduli Api setempat masih terus berjibaku memadamkan api. "Hari ini kami tetap lanjut membuat sumur bor bantuan Badan Restorasi Gambut sekaligus berupaya memadamkan api," kata Herri.
Desa Rimbo Panjang merupakan satu kawasan rawan kebakaran lahan lantaran struktur tanahnya yang bergambut. Kawasan itu masuk program pembangunan 500 sumur bor untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan.
Rimbo Panjang menjadi prioritas lantaran berdekatan dengan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Jika Rimbo Panjang terbakar, dikhawatirkan asap sisa kebakaran lahan bakal mengganggu aktivitas bandara tersebut.
RIYAN NOFITRA