TEMPO.CO, Makassar - Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Makassar, Dasrul, 52 tahun, mengaku memukul muridnya yang berinisial MAS, 15 tahun. "Saya tampar satu kali di ruang kelas. Tapi tidak begitu keras," kata Dasrul saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Jumat, 12 Agustus 2016.
Menurut Dasrul, dia menampar MAS karena bersikap tidak sopan saat diminta mencari alat gambar. Selain itu, murid tersebut mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. "Saya kok heran, anak-anak sekarang tidak menghormati kami, para guru," ujarnya.
Dasrul menjalani perawatan medis akibat dipukul orang tua MAS, Adnan Achmad, pada Rabu 10 Agustus. Tulang hidung Dasrul patah dan mata kirinya membengkak. Insiden itu dipicu laporan MAS kepada orang tuanya yang menyatakan telah dipukul oleh gurunya.
Adnan langsung mendatangi sekolah dan dibantu anaknya mengeroyok guru tersebut. "Saya kesulitan bernapas dan susah mengunyah makanan," tuturnya. Dasrul telah dilaporkan balik oleh Adnan dan anaknya. Dia dilaporkan atas dugaan pemukulan.
Adapun Kepala Kepolisian Sektor Tamalate, Makassar, Komisaris Azis Yunus, menyatakan tengah mendalami laporan tersebut. "Kami masih menunggu hasil visum," ucapnya. Menurut Azis, pihaknya juga akan memeriksa saksi-saksi untuk memastikan laporan pemukulan siswa tersebut. Saat ini, kata dia, baru dua saksi yang diperiksa.
"Secara fisik, tidak ada tanda-tanda pemukulan, tapi kami menunggu hasil visum untuk kepastiannya," kata Azis.
ABDUL RAHMAN