TEMPO.CO, Bengkulu – Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1437 hijriah, Bank Indonesia Bengkulu menyiapkan sekitar Rp 2,28 triliun uang kartal. Jumlah itu meningkat 79 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp 1,27 triliun.
“Tahun ini diprediksi kebutuhan uang kartal meningkat 100 persen dibandingkan tahun lalu, sehingga uang yang kita siapkan 79 persen lebih banyak,” kata Bambang Himawan, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, pada pertemuan dengan wartawan, Senin, 27 Juni 2016.
Peningkatan kebutuhan uang kartal ini, menurut Bambang, terjadi karena tahun ini ada pembayaran gaji ke-13 dan 14 bagi para pegawai negeri sipil. "Ini membuat kebutuhan uang kartal harus di tambah dari tahun sebelumnya," kata Bambang.
Tidak hanya persiapan kebutuhan uang kartal, permintaan penukaran uang pada tahun ini pun meningkat 2.000 persen dibandingkan tahun lalu. “Permintaan penukaran uang pecahan mengalami peningkatan tajam terutama uang kertas Rp 2.000, Rp 5.000, dan Rp 10 ribu,” kata Bambang.
Bambang mengatakan arus mudik juga mempengaruhi permintaan uang kartal di daerah. Sebab, para pemudik banyak melakukan transaksi penarikan uang tunai di daerah.
Untuk mengatasi hal ini, BI sudah mengirim uang kartal ke seluruh perbankan di setiap kabupaten dan kota se-Provinsi Bengkulu. Bambang memprediksi arus balik atau uang kembali masuk ke Bank Indonesia paling cepat sepekan sesudah Lebaran. “Kebutuhan uang kartal sudah dipastikan aman. Seluruh kebutuhan uang kartal di Bengkulu sudah didrop ke seluruh perbankan di Provinsi Bengkulu,” katanya.
Menurut Bambang, dengan tingginya kebutuhan uang kartal akan berdampak pada transaksi di sektor ekonomi diperdagangan, sembako, BBM, serta kebutuhan sekunder, seperti pakaian dan makanan untuk hari raya. “Di beberapa negara, seperti Singapura, kebutuhan uang kartal justru menurun karena masyarakat di sana sudah terbiasa menggunakan transaksi elektronik,” katanya.
PHESI ESTER JULIKAWATI