TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki usia ke-80, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Sidarto Danusubroto, meluncurkan buku berjudul Jalan Terjal Perubahan, dari Ajudan Soekarno sampai Wantimpres Joko Widodo. Peluncuran buku itu digelar di Energy Building, Jakarta, Minggu, 12 Juni 2016.
Banyak kalangan hadir dalam peluncuran buku itu. Beberapa di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, mantan Wakil Presiden Boediono, dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengungkapkan kekagumannya terhadap Sidarto yang berusia 80 tahun tepat pada 11 Juni 2016. "Seperti Kombes, karena biasanya kalau Jenderal sudah agak lambat," kata Wakil Presiden. Menurut dia, Sidarto dikenal fokus dan konsekuen. Panjangnya perjalanan Sidarto, ujar Kalla, membuatnya bisa diterima semua kalangan.
Najwa Shihab, moderator acara, membuka sedikit rahasia awet muda Sidarto yang tertulis dalam buku itu. Dalam buku disebutkan setidaknya ada tiga tip yang membuat Sidarto terus bugar, yakni tidak pernah merokok dan minum alkohol; olahraga, renang selama 30 menit setiap hari; dan berpikir positif. "Yang ketiga sulit dilakukan akhir-akhir ini," ucap Najwa.
Sidarto lahir di Pandeglang, 11 Juni 1936. Dia adalah ajudan Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno pada 1967-1968. Ia menemani Bung Karno selama masa peralihan, dari Orde Lama ke Orde Baru.
Memasuki masa Orde Baru, karier Sidarto sedikit tersendat karena rezim berkuasa gencar menghapus paham-paham era Soekarno. Purnawirawan Polri dengan jabatan inspektur jenderal itu pernah menjabat sebagai anggota DPR periode 1999-2014. Sidarto lalu dipercaya meneruskan tugas Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) Taufiq Kiemas, yang meninggal dunia pada 8 Juni 2013.
ADITYA BUDIMAN