Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tutup Empat Bulan, Pendakian Semeru Dibuka Lagi Awal Mei  

image-gnews
Seorang pendaki berfoto di Danau Ranu Kumbolo disela-sela pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur, 12 Mei 2015. Keindahan danau ini menjadi salah satu tempat favorit untuk berfoto oleh pendaki Gunung Semeru. TEMPO/Nur Septia Wilda
Seorang pendaki berfoto di Danau Ranu Kumbolo disela-sela pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur, 12 Mei 2015. Keindahan danau ini menjadi salah satu tempat favorit untuk berfoto oleh pendaki Gunung Semeru. TEMPO/Nur Septia Wilda
Iklan

TEMPO.COMalang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membuka kembali jalur pendakian ke Gunung Semeru pada 1 Mei 2016. Penutupan jalur pendakian gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu dilakukan sejak awal Januari lalu, yang bertujuan memulihkan ekosistem kawasan Semeru dan sekitarnya.

Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie mengatakan pembukaan pendakian Semeru diputuskan dalam rapat koordinasi di Kantor Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Lumajang pada 26 April lalu. 

Rapat diikuti Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lumajang; Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); musyawarah pimpinan Kecamatan Senduro, Lumajang; komunitas search and rescue; Sahabat Volunter Semeru (Saver); dan organisasi pencinta alam.

Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Bandung, pendakian Semeru dibuka sepanjang rute pendakian dari Ranupani sampai Kalimati. Kedua pos pendakian ini terpaut jarak 14,9 kilometer atau dengan waktu tempuh 360 menit alias 6 jam. 

“Berdasarkan kesepakatan para pihak, kami putuskan bahwa pendakian Semeru dibuka mulai 1 Mei. Batas pendakian sampai Kalimati. Pendaftaran secara online dan manual di kantor sudah kami buka mulai hari ini. Ketentuan dan syarat pendakian bisa dilihat di website kami (www.bromotenggersemeru.org),” kata John kepada Tempo, Kamis pagi, 28 April 2016.

Jumlah pendaki dibatasi 500 pendaki tiap hari. Tiap wisatawan Nusantara dikenakan tarif Rp 17.500 per orang pada hari kerja dan Rp 22.500 per orang pada hari libur. Sedangkan wisatawan mancanegara yang mendaftar di hari kerja dikenai tarif Rp 207.500 per orang dan harus bayar tiket Rp 307.500 per orang di hari libur. Harga tiket sudah termasuk asuransi kecelakaan. Ketentuan tarif ini berlaku sejak 5 Mei 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendaftaran paling lambat satu minggu sebelum pendakian. Semua pendaki, antara lain, diminta mempersiapkan diri dengan membawa surat keterangan dokter, logistik yang memadai, mematuhi jalur yang ditentukan, tidak membuat api unggun, dan membawa pulang sampah. Semua pendaki dilarang menempuh rute lain kecuali dari Ranupani.

Penutupan pendakian Semeru rutin dilakukan Balai Besar TNBTS sejak 2012. Selain bertujuan memulihkan ekosistem kawasan Semeru, kata John, durasi penutupan disesuaikan dengan kondisi cuaca dan rekomendasi PVBMG yang berkenaan dengan kondisi vulkanik Semeru. Namun biasanya penutupan rute pendakian berlangsung selama tiga bulan terhitung sejak Desember atau Januari. 

Rekomendasi PVBMG diperlukan untuk menentukan batas pendakian. Sebab, hingga 16 Januari 2016 PVMBG belum mencabut status Waspada (Level II) untuk Gunung Semeru. Pendakian pun dibatasi sampai Kalimati saja. Basecamp Kalimati berada di ketinggian 2.800 meter dari permukaan laut dan berjarak sekitar 14,9 kilometer dari pos pendaftaran pendakian di kantor Resor Ranupani, dengan waktu tempuh 360 menit.

Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Besar TNBTS Elham Purnomo menambahkan pembukaan jalur pendakian didahului dengan kegiatan survei di sepanjang jalur pendakian selama sekitar empat-lima hari. Hasil survei kemudian dilaporkan dalam rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan kegiatan wisata Semeru. 

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

5 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

6 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

6 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

6 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

6 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

7 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

7 hari lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

9 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

9 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

21 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.