INFO MPR - Tantangan utama kaum muda, termasuk mahasiswa, adalah menyiapkan sumber daya manusia. Indonesia punya peluang sebagai pasar terbesar di ASEAN. Untuk itu, Indonesia harus menyiapkan diri supaya jangan hanya jadi pasar.
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua MPR Mahyudin saat menjadi keynote speaker dalam pembukaaan seminar nasional ekonomi dan pendidikan, yang dirangkai dengan lomba debat nasional. Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat, 18 Maret 2016, di aula Ahmad Dahlan Kampus B FKIP UHAMKA, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Seminar, yang dihadiri sekitar 500 peserta dari kalangan mahasiswa, mengangkat dua tema. Bidang pendidikan berfokus pada tema "Meraih Pendidikan Tinggi di Kancah Internasional", sementara bidang ekonomi mengambil tema "Arah Perekonomian Indonesia pada Era MEA".
Kehadiran dan arahan dari Wakil Ketua MPR ini mendorong mahasiswa. "Mahasiswa harus berorientasi pada kompetisi. Orientasi pada riset dan teknologi. Bagaimana caranya menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Jangan hanya mengejar gelar," tutur Mahyudin.
Mahyudin juga mengungkapkan perlunya konsep pembangunan pendidikan yang terarah. "Dulu, dalam GBHN, diatur arah pendidikan yang tidak bisa gampang diubah hanya karena berganti kepemimpinan. Jadi lebih terukur," ujarnya.
Mahyudin juga mengungkapkan saat ini pengelolaan pendidikan oleh pemerintah memang belum sempurna. "Untuk itu, akan kami evaluasi dan kami dorong agar lebih baik," ucapnya.
Terkait dengan MEA, Mahyudin kembali menegaskan, bila Indonesia unggul, bisa pegang kendali. "Hal ini tentunya dapat diraih dengan SDM yang unggul. Kalau kita lemah, kita hanya jadi pasar, bangsa yang konsumtif, bukan produktif. Otak Indonesia itu pintar, hanya perlu fasilitas dorongan dan insentif. Keharusan bagi negara membantu pendidikan agar lebih baik," katanya.
Sementara itu, Profesor Sukardi, Dekan FKIP Uhamka, mengungkapkan perlunya berbagai pihak terus mendukung pencerdasan bangsa.
Di akhir sambutannya, Mahyudin berpesan supaya generasi muda dan mahasiswa memegang prinsip kerja keras dan disiplin agar menjadi SDM yang unggul. (*)