TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Turki menyatakan korban tewas akibat bom, yang meledak di dekat pemberhentian bus di Ankara, ibu kota Turki, Minggu, 13 Maret 2016, bertambah menjadi 34 orang. Sementara itu, korban yang terluka berjumlah 125 orang dengan 19 orang di antaranya mengalami luka berat.
Menurut petugas kepolisian Turki, ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 18.45 waktu setempat. "Bom berasal dari sebuah mobil yang meledak dekat Lapangan Kizilay," ujar petugas tersebut. Kizilay adalah pusat perbelanjaan dan transportasi yang berada di area kedutaan besar.
Bom yang meledak di dekat sebuah bus itu menyebabkan beberapa kendaraan terbakar. Kaca-kaca beberapa toko yang berada di sekitar lapangan juga hancur akibat ledakan cukup besar.
Saat ini Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu tengah menggelar pertemuan keamanan darurat. Pengadilan di Ankara juga memerintahkan pelarangan akses Facebook, Twitter, dan situs lainnya, menyusul tersebarnya gambar-gambar ledakan itu di media-media sosial.
Serangan ini terjadi hanya beberapa pekan setelah 28 orang tewas akibat bom, yang sebelumnya juga terjadi di kota tersebut. Tentara militan Kurdi mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
SKY | ANGELINA ANJAR SAWITRI