TEMPO.CO, Subang - Palang Merah Indonesia Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengaku tak pernah punya stok darah. "Selalu kehabisan," kata Kepala PMI Subang Dally Kardilan, Kamis, 3 Maret 2016. Kalaupun ada stok, ucap Dally, jumlahnya sangat sedikit. "Sebabnya, tidak setiap hari tersedia stok," ujarnya.
Untuk mengatasi kebutuhan permintaan pasien, pihaknya melakukan donor dari keluarga pasien. Solusi itu selama ini dianggap paling efektif. Upaya lain adalah mengadakan acara donor darah di instansi pemerintah, sekolah, TNI, dan Polri. Pada 2015, PMI Subang menargetkan hasil donor darah sebanyak 16 ribu labu. Tapi yang berhasil direalisasi hanya 12 ribu labu. Tahun ini, target sama dikejar lagi. "Mudah-mudahan bisa sampai," ucapnya.
Menurut Dally, selalu seret dan kosongnya stok darah di PMI Subang sekarang terjadi, antara lain, karena tingginya permintaan pasien. "Terutama pasien penderita talasemia yang jumlahnya mencapai 120 orang," ujarnya.
Setiap pasien talasemia membutuhkan dua labu darah per bulan. Perburuan donor darah yang dilakukan PMI Subang kemarin bekerja sama dengan TNI, Polri, dan Persit Kartikacandra. "Target kami 200 labu," tutur Kasdim 0605 Subang Mayor Infantri Zarkoni Rahmadi.
Ia mengatakan TNI akan membantu ketersediaan stok darah di PMI Subang yang selalu kosong. "Apalagi sekarang sedang terjadi pergantian musim, sering banyak serangan penyakit berbahaya yang membutuhkan bantuan darah," ucap Zarkoni.
Baca Juga:
NANANG SUTISNA