TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, menampik tudingan bahwa ia telah menyebarkan hate speech. Menurut dia, apa yang dilakukannya hanyalah untuk mengajak masyarakat merenung dan tidak ada maksud memprovokasi masyarakat.
Mengenai cuitannya di Twitter, ia mengaku tidak bermaksud mengajak membunuh kaum Luth (homoseksual). Tifatul mengatakan ia hanya mengutip hadis dan menyampaikan pandangan Islam mengenai homoseksual.
"Ini hanya pandangan, bahkan di sejarahnya pun tidak ada kaum Luth yang dibunuh," kata Tifatul saat dihubungi, Jakarta, 27 Februari 2016.
Tifatul dalam akun Twitter-nya, @tifsembiring, kemarin sempat mengutip hadis riwayat Ahmad. Hadis tersebut berbunyi: "#RenunganJumat: Nabi saw bersabda: Siapa yang kalian dapati mengerjakan perbuatan kaum Luth (homoseksual), maka bunuhlah .. ~HR. Ahmad".
Status ini lantas menjadi viral serta mengundang pro dan kontra dari berbagai pihak. Apalagi isu LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) tengah marak. Namun Tifatul menekankan bahwa ia tidak bermaksud menyebarkan pesan kebencian. "Saya tidak membicarakan LGBT. Yang saya bicarakan soal kaum Luth (homoseksual)," ujarnya.
Menurut Tifatul, dalam ajaran agama Islam, homoseksual memang dilarang. Karena itu, ia mengutip hadis untuk dijadikan bahan perenungan dan pernyataan sikap Islam terhadap homoseksual.
Mengenai masalah kata-kata “membunuh” dalam statusnya, Tifatul mengatakan bukan berarti ia mengajak untuk membunuh kaum homoseksual. Menurut dia, semua hukum yang menjalankan adalah negara, bukan pribadi individual. Jadi ia mengatakan hanya negara-lah yang berhak menentukan hukuman.
"Maksud saya adalah ini untuk direnungkan, bukan harus membunuh. Saya hanya menjelaskan sikap Islam saja," ucap anggota parlemen tersebut.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI