TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI mengaku telah menangkap sedikitnya 40 terduga teroris pasca-tragedi teror Thamrin pada pertengahan Januari lalu.
“Sampai saat ini sudah 40 orang,” kata Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Agus Rianto, di kantornya, Senin, 22 Februari 2016.
Agus mengatakan tidak semua pelaku yang ditangkap terlibat dengan teror Thamrin. Dia hanya memastikan 40 orang yang ditangkap tersebut terlibat dalam sejumlah aksi teror, termasuk teror Thamrin.
Saat ini, Mabes Polri sedang melakukan validasi jumlah orang yang terlibat dengan teror Thamrin. “Saat ini masih dilakukan klarifikasi,” kata Agus. “Jumlah pastinya masih diteliti lebih lanjut.”
Menurut Agus, jumlah tersebut dimungkinkan masih terus bertambah mengingat Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror terus menggelar operasi penangkapan. Terakhir, kepolisian menangkap seorang warga Tangerang berinisial DAP, 39 tahun.
Tersangka DAP diduga terlibat dengan teror Thamrin bersama lima orang yang sebelumnya ditangkap di Malang. DAP juga diduga terlibat dengan aksi teror di Cimanggis pada 2004.
Saat ini penyidik dari Densus 88 Anti-Teror masih menginterogasi pelaku, termasuk untuk mendalami peran masing-masing pelaku. “Kami masih menunggu hasil penyidikan, mudah-mudahan segera dapat infonya.”
Sebelumnya, kepolisian juga telah menangkap puluhan orang yang diduga terlibat teror Thamrin. Mereka ditangkap di sejumlah daerah, yakni Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Penangkapan yang paling sering dilakukan berasal dari Bekasi.
Mereka diduga berasal dari berbagai kelompok. Mulai jaringan Santoso alias Abu Wardah, Bahrun Naim, hingga Abu Jandal. Beberapa di antaranya juga disebut-sebut termasuk kelompok dari Aman Abdurahman alias Oman.
AVIT HIDAYAT