TEMPO.CO, Pekanbaru - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku hingga kini belum ada kepastian penyebab jatuhnya pesawat latih TNI Angkatan Udara Super Tucano, di Malang beberapa waktu lalu.
Menurut Ryamizard, penyebab pesawat jatuh masih dalam investigasi. "Tidak gampang melakukan investigasi," kata Ryamizard, di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Jumat, 2016.
Kata Ryamizard, butuh waktu lama mengetahui persis penyebab jatuhnya pesawat produksi Brasil itu. Namun demikian, Ryamizard berjanji investigasi dilakukan secepat mungkin.
"Kemarin saya sudah ke Singapura untuk bertemu ahlinya, saya minta mereka turut terlibat melakukan investigasi," katanya.
Pesawat Super Tucano jatuh di permukiman warga di Jalan Laksda Sucipto Gang 12, Kecamatan Blimbing dan menimpa rumah warga. Empat orang dilaporkan meninggal dalam insiden itu yaknj Pilot Mayor (Pnb) Ivy Safatillah dan juru mesin udara Serma Syaiful Arief Rakhman.
Dua korban lainnya dari warga sipil yakni pemilik rumah Erma Wahyuningtyas dan warga yang indekos di rumah Erma, Nurkholis.
Namun insiden tersebut tidak menyurutkan niat pemerintah tetap membeli pesawat itu. Ryamizard mengaku empat lagi pesawat Super Tucano yang sudah dipesan bakal tiba di Indonesia.
"Empat pesawat lagi tetap akan datang bulan depan," ujarnya.
RIYAN NOFITRA